Liputan6.com, Jakarta Inovasi mengagumkan kembali dibuat oleh anak bangsa. Kali ini oleh Mada Karipura. Remaja lulusan SMA Negeri 2 Batu, Malang, Jawa Timur itu mengembangkan prototipe perangkat yang bisa membantu aktivitas orang dengan gangguan maupun kehilangan penglihatan alias tunanetra.
Awalnya Made mengembangkan perangkat ini untuk membantu aktivitas neneknya yang sudah lanjut usia. ”Setelah beberapa kali percobaan dan atas usulan dari berbagai pihak, saya menyadari bahwa perangkat tersebut akan lebih bermanfaat jika dikembangkan untuk membantu aktivitas para tuna netra," kata Mada.
Kemudian ia pun mengembangkan alat yang bentuknya mirip dengan sarung tangan. Perangkat ini dipasangkan pada jari-jari tangan, oleh karena itu namanya "Jari Jemari Buta".
Advertisement
"Jari Jemari Buta" ini berbasiskan teknologi mikro kontroler Intel memiliki lima macam sensor. Kelima sensor yang ada pada perangkat ”Jari Jemari Buta” memiliki fungsi masing-masing. Sensor cahaya untuk mengetahui gelap atau terang, sensor ultrasonik untuk mengetahui jarak jika pengguna mendekati benda-benda tertentu.
Lalu sensor karbon untuk mengetahui jika ada asap atau api, sensor suhu untuk mengetahui suhu ruangan, dan sensor gerak untuk mengetahui jika ada pergerakan di sekitar penggunanya.
Dikutip dari rilis pers yang diterima Liputan6.com pada Kamis (21/7/2016) kelima sensor tersebut akan mendeteksi sesuai fungsinya masing-masing dan akan memberikan notifikasi kepada penggunanya berupa suara, sehingga tuna netra yang menggunakan perangkat ini akan mengetahui jika ada asap atau api.
Alat ini juga memberi notifikasi mendekati benda-benda tertentu, atau ada orang yang mendekati pengguna, atau suhu ruangan melebihi suhu yang semestinya.
Perangkat yang berhasil mengantarkan Mada menjadi Juara 1 pada Intel Innovation Fair 2016.