Liputan6.com, Jakarta - Ukuran labia atau ukuran bibir luar dan dalam vagina bervariasi pada setiap wanita, itu karena genetika unik yang dimilikinya. Namun dalam kasus hipertrofi (peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel), terkadang ukuran dan panjang labia yang tidak biasa dapat menjadi masalah. Apa yang sebenarnya mempengaruhi ukuran labia?
Dilansir dari Ehow, Selasa (9/8/12016), ada tiga faktor yang mempengaruhi labia wanita, yaitu:
1. Genetika sebagai penyebab utama
Advertisement
"Varian terjadi karena kita semua tidak memiliki genetika yang sama persis atau kadar hormon yang sama. Selain itu, labia kita belum sepenuhnya berkembang saat lahir, mereka berubah selama hidup kita," ujar Heather Corinna, penulis buku S.E.X.: The All-You-Need-To-Know Progressive Sexuality Guide to Get You Through High School and College dan seorang konselor di Cedar River Clinics/Feminist Women's Health Center.
2. Hipertrofi labial
"Hipertrofi labial mengacu pada pembesaran abnormal pada labia. Walaupun penyebab pastinya tidak diketahui, namun kondisi ini tidak diakibatkan oleh masturbasi ataupun penyakit menular seksual," ujar The Center for Young Women's Health, yang disponsori oleh the Children's Hospital of Boston.
3. Genetika dan labia hipertrofi
Situs EMedicine mencurigai bahwa genetika merupakan penyebab utama dari hipertrofi labial. Ini merupakan hasil studi dari kembar identik yang memiliki hipertrofi labial dengan tingkat yang sama.
Namun Net Doctor yang merupakan situs medis United Kindom, mengutip dari Dr. David Delvin, GP, yang menjamin, meskipun wanita seringkali khawatir mengenai ukuran labia mereka, baik terlalu besar atau terlalu panjang, sebenarnya hal tersebut bukan suatu masalah karena hal ini benar-benar normal.
Ia juga mengingatkan, "Pandangan beberapa orang mengenai ukuran labia yang tepat, karena dipengaruhi oleh majalah atau video porno menyesatkan yang memperlihatkan vulva yang mustahil rapi dan bersih."