Liputan6.com, New York - Tak ada data statistik yang menunjukkan prevalensi pria selingkuh. Namun psikolog mengklasifikasikan beberapa hal yang jadi faktor penyebab pria selingkuh.
Memang, setiap pria yang berselingkuh memiliki aneka alasan yang berbeda-beda. Psikolog dan terapis hubungan asal New York, Daniel Sapen membaginya dalam tiga hal seperti dikutip laman Everyday Health, Minggu (14/8/2016).
1. Atasi kebosanan rutinitas kehidupan
Advertisement
Menikah bertahun-tahun butuh komitmen kuat untuk tetap setia. Sehingga ketika sudah menikah lama muncul kebosanan terhadap rutinitas yang ada. Ketika kesempatan selingkuh itu ada, sepertinya membuat orang-orang ini merasa 'hidup'.
"Kesenangan terhadap seks yang berbeda bisa jadi salah satu hal, lalu kesenangan mencari yang lain juga bisa. Ada juga pria yang merasa kepercayaan diri meningkat karena mampu menaklukkan wanita," kata Sapen.
2. Tak bisa mengatasi masalah
Sapen mengatakan ada perselingkuhan tercipta bukan karena ada kesempatan ataupun kebiasaan pria tersebut. Melainkan perselingkuhan digunakan untuk menutupi masalah yang sedang dihadapi, misalnya masalah berat dalam hubungan.
"Ada orang selingkuh bukan karena kebiasaan ataupun kesempatan, melainkan mereka tidak mampu melepaskan ketidakpuasan dalam hubungan secara langsung. Sehingga mereka mencari pelarian dengan selingkuh," katanya.
3. Tak nyaman dengan hubungan monogami
Ada beberapa orang yang merasa tidak nyaman hanya dengan memiliki hubungan dengan satu orang saja. Sehingga mencari orang lain lagi, bisa membuatnya terpuaskan.
"Hubungan seksual yang berbeda bisa jadi penting bagi segelintir orang. hal ini mampu membuatnya menjadi sosok yang kuat dan merasa bisa diandalkan," kata Sapen.
Pada orang-orang ini mereka menganggap kejujuran tidaklah hal penting. Mereka mungkin merasa bersalah ketika melakukan perselingkuhan tapi merasa amat menyenangkan ketika terlibat dalam perselingkuhan lagi.