Mengapa Pria Selingkuh? Ini 3 Penyebabnya

Mulai dari pria yang memang tak nyaman dengan hubungan monogami ataupun sebagai pelarian dari masalah berat yang sedang dihadapi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Agu 2016, 19:10 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2016, 19:10 WIB
Belajar Move On: Rujuk Setelah Pasangan Selingkuh, Kenapa Nggak
Entah, apa jadinya bila orang yang selama ini kita percayai dengan tega berselingkuh

Liputan6.com, New York - Tak ada data statistik yang menunjukkan prevalensi pria selingkuh. Namun psikolog mengklasifikasikan beberapa hal yang jadi faktor penyebab pria selingkuh.

Memang, setiap pria yang berselingkuh memiliki aneka alasan yang berbeda-beda. Psikolog dan terapis hubungan asal New York, Daniel Sapen membaginya dalam tiga hal seperti dikutip laman Everyday Health, Minggu (14/8/2016).

1. Atasi kebosanan rutinitas kehidupan

Menikah bertahun-tahun butuh komitmen kuat untuk tetap setia. Sehingga ketika sudah menikah lama muncul kebosanan terhadap rutinitas yang ada. Ketika kesempatan selingkuh itu ada, sepertinya membuat orang-orang ini merasa 'hidup'.

"Kesenangan terhadap seks yang berbeda bisa jadi salah satu hal, lalu kesenangan mencari yang lain juga bisa. Ada juga pria yang merasa kepercayaan diri meningkat karena mampu menaklukkan wanita," kata Sapen.

(Foto: Istimewa)

2. Tak bisa mengatasi masalah

Sapen mengatakan ada perselingkuhan tercipta bukan karena ada kesempatan ataupun kebiasaan pria tersebut. Melainkan perselingkuhan digunakan untuk menutupi masalah yang sedang dihadapi, misalnya masalah berat dalam hubungan.

"Ada orang selingkuh bukan karena kebiasaan ataupun kesempatan, melainkan mereka tidak mampu melepaskan ketidakpuasan dalam hubungan secara langsung. Sehingga mereka mencari pelarian dengan selingkuh," katanya.

3. Tak nyaman dengan hubungan monogami

Ada beberapa orang yang merasa tidak nyaman hanya dengan memiliki hubungan dengan satu orang saja. Sehingga mencari orang lain lagi, bisa membuatnya terpuaskan.

"Hubungan seksual yang berbeda bisa jadi penting bagi segelintir orang. hal ini mampu membuatnya menjadi sosok yang kuat dan merasa bisa diandalkan," kata Sapen.

Pada orang-orang ini mereka menganggap kejujuran tidaklah hal penting. Mereka mungkin merasa bersalah ketika melakukan perselingkuhan tapi merasa amat menyenangkan ketika terlibat dalam perselingkuhan lagi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya