Liputan6.com, Jakarta Mengendalikan gula darah orang dengan diabetes (diabetesi) bukan hanya menjaga asupan makan, konsumsi obat, atau aktivitas fisik semata. Pada beberapa kondisi diabetes tertentu perlu melakukan pemantauan glukosa darah mandiri (PGDM).
Orang dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 yang menggunakan insulin menurut pemaparan Ketua Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM dokter Em Yunir perlu melakukan PGDM.
Baca Juga
Selain itu, pada diabetesi yang mengonsumsi obat banyak, sering mengalami hipoglikemia, serta memiliki penyakit penyerta yang serius disarankan pula memantau gula darah secara mandiri.
Advertisement
"Pada pasien yang harus mencapai target kadar gula darah tertentu perlu lakukan PGDM. Ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas pengobatan," kata Yunir dalam acara yang digelar Roche Indonesia pada Selasa (30/8/2016).
Hal yang penting dari pengecekan kadar gula darah mandiri yaitu pasien bisa menjadi data bagi dokter dalam mengambil keputusan penyesuaian dosis insulin atau obat antidiabetik oral dengan memperhatikan gejala yang dialami pasien, seperti misalnya sang istri sering menemukan suaminya keringat dingin hanya pada malam hari saja. Dari data tersebut, dokter bisa memberikan evaluasi terbaik bagi pengobatannya.
"Jadi ketahuan insulinnya perlu ditambah atau dikurangi dosisnya," kata Yunir lagi.
Frekuensi dan waktu pemeriksaan glukosa darah mandiri berbeda-beda tiap individu. Tapi pada umumnya sebelum makan pagi dan dua jam setelah makan.
Dengan pemeriksaan glukosa darah mandiri, diabetesi mampu mengendalikan glukosa darah, menurunkan tingkat kesakitan dan kematian, serta memperlambat terjadinya komplikasi seperti diungkap Yunir.
Â