Liputan6.com, Jakarta Jumlah individu di India yang mengidap diabetes terus naik. Punya tubuh yang kurus dan langsing, rupanya tak menutup peluang untuk mengidap diabetes.
Ketua Pusat Diabetes, Penyakit Metabolik dan Endokrinologi di New Delhi, Anoop Misra menyalahkan gen yang dimiliki individu di India. Oleh karena itu, sudah sejak lama dianjurkan agar mereka segera mengubah kebiasaan sehari-hari.
Baca Juga
Anoop menjelaskan, hampir semua masyarakat di India memiliki komposisi genetis yang aneh yang dikenal dengan "Asian Indian Phenotype". Meski tampak kurus, mereka memiliki deposisi lemak cukup besar di sekitar organ internal mereka.
Advertisement
Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap lemak perut yang lebih besar, resistensi insulin, dan lemak jahat yang banyak. Inilah yang meningkatkan kemungkinan mengidap diabetes dan penyakit arteri koroner.
Menurut dia, perubahan gaya hidup seperti kurang melakukan aktivitas dan terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, bersamaan dengan faktor lingkungan, membuat beban diabetes di India terus meningkat sejak Juni 2015.
Dikutip dari situs Times of India, Jumat (14/10/2016), untuk mengobati diabetes ini, masyarakat miskin di pedesaan India menghabiskan 34 persen uang atau sekitar Rp 1,22 juta dari pendapatan mereka selama satu bulan.
Sementara masyarakat miskin di perkotaan menghabiskan 27 persen, atau Rp 1,9 juta dari pendapatan per bulan hanya untuk mengobati diabetes.
Dari data yang dikumpulkan itu juga diketahui bahwa kematian akibat diabetes meningkat 50 persen antara 2005 dan 2015.
Penyakit jantung iskemik, penyakit paru obstruktif kronis, infeksi pernapasan bawah, diare, dan TBC menjadi penyebab kematian tertinggi di India. Faktor risiko terkena semua penyakit ini berasal dari diabetes.