Pilih Single, Ini yang Ditakuti Pria untuk Menikah

Pria tidak lagi melihat pernikahan sebagai hal yang penting seperti 15 tahun lalu.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 27 Okt 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2016, 11:30 WIB
Lari Telanjang Dada Saat Hujan, si Ganteng Ini Mendadak Terkenal
Berkat sebuah wawancara singkat dengan sebuah tv lokal, hanya dalam hitungan detik hidup pria lajang nan tampan ini berubah drastis.

Liputan6.com, Jakarta Tampaknya semakin sedikit pria yang memilih untuk menikah. Pria tidak lagi melihat pernikahan sebagai hal yang penting seperti pada 15 tahun lalu.

Pew Research Center menjelaskan wanita usia 18-34 yang memiliki pernikahan yang sukses sebagai salah satu hal yang paling penting dalam hidup mereka naik 9 persen sejak 1997 dari 28 persen menjadi 37 persen.

Sedangkan pria justru kebalikannya, menurun dari 35 persen menjadi 29 persen. Kenapa? Ternyata masalahnya bukan karena ingin menjadi laki-laki dewasa atau malas. Sebaliknya, mereka menanggapi secara rasional. Berikut ini beberapa jawaban, dilansir laman Huffingtonpost, Kamis (27/10/2016).

1. Kehilangan rasa hormat

Beberapa generasi yang lalu, seorang laki-laki tidak dianggap sepenuhnya dewasa sampai menikah dan memiliki anak. Tapi sekarang, ayah adalah tokoh yang menyenangkan, bukan dihormati.

2. Kehilangan seks bebas

Pria menikah memiliki banyak seks daripada pria lajang, tapi lebih sedikit dari pria yang kumpul kebo dengan pasangannya di luar pernikahan. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang sudah menikah lebih mungkin untuk mendapatkan berat badan dibandingkan dengan kumpul kebo.

3. Kehilangan teman

Pernikahan membuat putusnya Anda dengan gang lama Anda. Meski terdengar kuno, tapi itu benar. Saat menikah, hubungan laki-laki dengan teman-teman sekolah dan bekerja cenderung berbeda.

4. Kehilangan anak dan uang

Pernikahan membuat pria takut menyadari bahaya perceraian. Jika perpisahan itu terjadi, wanita mungkin akan mengambil semuanya, termasuk anak-anak. Tak dapat merawat anak, laki-laki harus membayar tunjangannya.

5. Kehilangan hak asuh di pengadilan

Pria sering mengeluh bahwa sistem hukum pengadilan keluarga dibebankan pada mereka. Wanita mendapatkan hak asuh, dan memiliki waktu lebih banyak bersama anak.

6. Kehilangan kebebasan

Jika Anda tidak dapat membayar tunjangan anak, mungkin Anda bisa dimasukkan ke dalam penjara. Dan kemungkinan pria lebih banyak dipenjara dibanding wanita. Sebuah laporan menyimpulkan bahwa antara 95 hingga 98,5 persen dari semua hukuman di Massachusett dari 2001-2011 kebanyakan laki-laki. Sementara wanita yang tak bisa membayar semua tunjangan anak hanya dipenjara seperdelapan dari pria.

7. Kehidupan tunggal lebih baik

Nilai pernikahan bagi laki-laki menurun. Kualitas hidup tunggal telah meningkat. Sulit memiliki kehidupan cinta yang tidak ditujukan untuk pernikahan. Meski seks pranikah adalah berisiko, tetapi juga lebih disukai.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya