Hari Ibu 2016: Ada Tantangan Masa Kini yang Harus Dihadapi Ibu

Tiap tanggal 22 Desember, kita memperingati Hari Ibu.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Des 2016, 18:46 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 18:46 WIB
Hari Ibu
Seiring perkembangan zaman kini, para ibu mengahadapi tantangan yang harus dipersiapkan secara mental.

Liputan6.com, Jakarta Tiap tanggal 22 Desember, kita memperingati Hari Ibu. Beragam ucapan haru dan kasih sayang kepada ibu ramai diungkapkan. Di balik rasa terima kasih atas kasih sayang kepada ibu, perjuangan menjadi ibu tidaklah mudah.

Ada tantangan yang harus dihadapi seorang ibu, terutama para ibu yang tengah hamil maupun sedang menyusui. Menurut Psikolog Anak Anna Surti Ariani, seiring perkembangan zaman kini, para ibu mengahadapi tantangan yang harus dipersiapkan secara mental.

Tantangan tersebut dapat hadir dari diri sendiri, pasangan, dan lingkungan sekitar.

"Dari diri sendiri, tubuh ibu harus dipersiapkan agar tidak mengalami stres saat mengurus anak. Faktor pasangan ikut memengaruhi mental ibu, apakah suami Anda benar-benar mendukung ikut mengurus anak. Dari lingkungan sekitar, misal di kantor Anda. Apakah di kantor Anda diperbolehkan menyusui saat Anda membawa anak atau diizinkan untuk memerah ASI (Air Susu Ibu)," kata psikolog anak yang akrab disapa Nina.

Ditemui di Hotel Royal Kuningan dalam acara "Lactamil Ajak Keluarga Rayakan Hari Mama Tiap Hari" pada Rabu (21/12/2016), Nina mengungkapkan, segala tantangan di atas harus dinikmati. Hindari rasa kesulitan yang menyerang hati.

"Kalau Anda sudah hamil lalu melahirkan berarti Anda sudah harus siap menjadi seorang ibu. Keluhan yang berlebihan, seperti lelah dan stres tandanya Anda belum menerima posisi diri sendiri sebagai seorang ibu," ungkapnya.

Kunci menikmati menjadi seorang ibu diutarakan Brand Ambassador Lactamil Nadia Mulya. Di sela-sela padatnya syuting dan dinas luar ke luar kota, ia harus membagi waktu dengan tiga anaknya, yang masih kecil.

"Saya menikmati jadi seorang ibu. Saya berpikir, tidak ada hal yang tidak mungkin. Walaupun saya pernah mengalami keguguran satu kali, kehamilan sampai anak ketiga tidak pernah mual. Intinya, berpikiran positif dan mensugesti diri sendiri, saya mampu melakukan yang terbaik buat anak-anak saya, mulai dari persalinan yang normal dan saat menyusui lancar," tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya