Liputan6.com, Jakarta Tidak baik terlalu sering mencabut bulu hidung. Biarpun kurang enak dipandang dan bikin risih, bulu hidung justru punya peran penting bagi tubuh.
Masing-masing jenis bulu hidung bertugas melindungi kita dari sejumlah komponen berbahaya, dengan membuat penyaringan antara saluran napas dengan dunia luar.
Spesialis THT dan Otolaryngologist dari New York University, Dr Erich Voight menjelaskan, bulu hidung berjenis vibrissae, yang berada di bagian depan, bertugas untuk menjaga beberapa partikel yang lebih besar.
Advertisement
"Jika Anda mencabut bulu hidung itu, kuman dan partikel di dekat folikel bisa masuk ke dalam dan menyebabkan infeksi," kata Dr Erich menjelaskan dikutip dari situs Business Insider pada Jumat (13/01/2017)
Erich menggambarkan konsep segitiga bermuda. Terdiri dari wajah, mulut, dan hidung yang rentan terhadap infeksi di otak. Itu karena pembuluh darah yang sama, yang membawa darah keluar dari hidung, bertemu dengan vena yang membawa darah keluar dari otak.
Apabila kuman "mendapat" jalan untuk sampai di sana, bisa menyebabkan kondisi yang serius, seperti meningitis (membran pelindung pada sumsum tulang belakang dan otak menjadi meradang) atau abses otak (jenis lain dari peradangan dan pembengkakan yang terjadi di otak)
Kasus sederhananya, saat Anda mencabut paksa bulu hidung akan mengakibatkan luka di area yang tercabut itu. Akibat luka tersebut, infeksi bakteri maupun virus pun mudah terjadi.
Infeksi untuk kasus satu ini memang jarang terjadi. Namun, bisa menjadi masalah serius jika terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Erich mengimbau agar tidak terlalu sering mencabut bulu hidung. Meski dianggap mengganggu tapi rambut-rambut halus itu punya manfaat besar bagi tubuh.