Kebakaran Kapal Wisata Labuan Bajo Berkali-kali Terjadi, Apa Solusinya?

Kapal wisata Labuan Bajo yang kebakaran berkali- kali cukup mencoreng dunia pariwisata Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Feb 2025, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2025, 08:00 WIB
Kapal Wisata Terbakar
Sebuah kapal wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT bernama Sea Safari dilaporkan terbakar di dekat Pulau Penga dan Pulau Papagarang, Kamis (2/5/2024). (Liputan6.com/ Ola Keda)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Niatnya pergi wisata tapi malah harus berduka. Kapal wisata Labuan Bajo yang kebakaran berkali- kali cukup mencoreng dunia pariwisata Indonesia. Padahal kawasan Labuan Bajo yang sangat terkenal di dunia karena adanya Komodo hewan langka yang dilestarikan di Pulau Komodo, sedang bersusah payah untuk menaikkan kepercayaan turis bahwa Bajo layak menyandang kawasan destinasi wisata super prioritas.

Hal ini yang mendasari team FAST (Famindo Alfa Spektrum Teknologi) bergerak. Perkenalan secara tidak sengaja antara pengusaha lokal Labuan Bajo, Rachmat Julio dengan CEO PT. FAST Willy Hadiwijaya di Jakarta berbuah manis.

Julio, sapaan akrabnya, adalah seorang pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata Bajo. Mimpinya untuk mencari rezeki sempat dihantui musibah kebakaran hebat yang menghancurkan kapal pinisinya yang bernama Lexxy pada tahun 2021 silam.

Mendengar kisah miris tersebut, FAST yang terkenal karena ciptaannya APAR fenomenal Lithium Fire Killer sebagai pemadam baterai lithium atau kendaraan listrik pertama di dunia, langsung berusaha untuk bisa menjawab kegelisahan yang dialami Julio. Kurang lebih 1 tahun lamanya, sepanjang 2024, FAST mengembangkan sebuah APAR semi otomatis/thermatic yang diberi nama FLAT (Flame Accurate Termination) dengan kode produk AF11E.

APAR Hartindo AF11E FLAT memiliki teknologi Clean Agent yang dengan sangat cepat mampu mendeteksi dan membunuh api di dalam ruangan mesin kapal tanpa meninggalkan residu atau kotoran. Hebatnya APAR ini juga bersifat non-konduktif yang artinya tidak akan merusak kelistrikan mesin sama sekali.

Rupanya material AF11E memiliki berbagai sertifikasi internasional dan dipakai secara resmi oleh berbagai instansi Negara. Salah satunya digunakan sebagai pemadam sentral pada seluruh Kapal KRI milik TNI AL. Selain itu juga banyak digunakan di panel listrik maupun pembangkit milik PLN.

 

Solusi Paling Efektif

Video Detik-Detik Kapal Terbakar di Perairan Labuan Bajo
Sejumlah video yang memperlihatkan kapal terbakar di perairan Labuan Bajo, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, beredar di ...... Selengkapnya

Pada 12 Februari 2025, atas inisiasi yang dilakukan Julio dengan mengundang FAST ke Labuan Bajo, terlaksanalah sebuah acara sosialisasi tentang pentingnya fire safety protection yang bertajuk "Wisata Bajo Berjaya, Tetap Manyala Tanpa Bahaya" bertempat di Waterfront Marina, acara ini juga dihadiri berbagai pemangku kepentingan terkait keselamatan yaitu KSOP, Kapolres, Danlanal, Basarnas juga berbagai Asosiasi pemilik kapal di Bajo.

Hari sial memang tidak pernah ada di kalender tapi alangkah baiknya kita meningkatkan kewaspadaan dalam situasi dan kondisi apapun dimanapun. Semoga dengan hadirnya solusi ini, tingkat musibah kebakaran kapal wisata di Labuan Bajo dapat diredam dan pariwisata Bajo kembali berjaya.

PT. FAST hadir di Labuan Bajo untuk menjadi solusi paling efektif terhadap berbagai kasus kebakaran yang terjadi pada banyak kapal wisata pinisi selama ini. Hari sial tidak ada di kalender, jangan sampai tujuannya ingin liburan malah harus menghadapi kebakaran mengerikan."- Willy Hadiwijaya, CEO PT. FAST

"Keselamatan pelayaran adalah tugas bersama, baik instansi pemerintah maupun swasta sebagai mitra. Kolaborasi dan sinergi adalah mutlak. Ketersediaan peralatan keselamatan, pelatihan dan kepedulian thdp keselamatan perlu dijaga keberlangsungannya."- Stephanus Risdiyanto, Kepala KSOP kelas III Labuan Bajo

Kronologi Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi kapal terbakar
Ilustrasi kapal terbakar. (Liputan 6 TV)... Selengkapnya

Sebelumnya, kapal wisata terbakar di Labuan Bajo. Kapal pinisi bernama Sea Safari VII itu bermuatan 33 penumpang saat terbakar di perairan Pulau Penga, Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis pagi, 2 Mei 2024, sekitar pukul 8.30 WITA.

Kasie Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kelas III Labuan Bajo Maxianus Mooy menjelaskan, dalam kronologi, kapal pinisi tersebut berlayar ke kawasan TNK pada Rabu, 1 Mei 2024. Di perjalanan wisata hari kedua, sebut Maxianus, para penumpang menyelam di perairan Pulau Penga.

"Mereka baru habis diving di Pulau Penga, baru mau naik ke kapal untuk lanjut ke Pulau Mauang saat kejadian (kebakaran)," katanya. Tim SAR gabungan yang mendapatkan informasi langsung mengevakuasi para korban dan awak kapal.

Disebutkan bahwa ada 26 wisatawan dan tujuh awak kapal yang menumpangi kapal wisata tersebut. Hingga kini, penyelidikan terkait penyebab terbakarnya kapal wisata itu masih dilakukan.

"Kami mesti dengar keterangan dari korban yang jadi saksi mata untuk memastikan penyebab kebakaran kapal," ucap Maxianus. Ia menjelaskan, satu korban dalam kebakaran tersebut, yakni Risal selaku masinis, mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di rumah sakit di Labuan Bajo.

"Korban terbakar ada di ruang mesin dan karena dia masih dalam perawatan, kita belum tahu apa penyebabnya (kebakaran)," katanya. "Setelah makan siang, (wisatawan) baru dievakuasi ke sini (Pelabuhan Marina Waterfront City Labuan Bajo)."

Bukan Kali Pertama

2 Unit Kapal Kebakaran di Pelabuhan Muara Baru Jakarta Utara
Dua unit kapal kebakaran di Pelabuhan Muara Baru, Dermaga Timur, Penjaringan, Jakarta Utara. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Sayangnya, ini bukan kali pertama insiden kapal wisata terbakar di Labuan Bajo dilaporkan. Pada Februari 2024, kecelakaan kapal wisata yang berlayar tanpa izin telah terjadi. Kapal Wisata Carpediem terbakar di perairan Pulau Siaba, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), 3 Februari 2024.

Kapal itu mengangkut dua wisatawan asal Kanada dan empat anak buah kapal (ABK). Mereka semua selamat. Meski begitu, kecelakaan kapal wisata yang sudah kesekian kalinya di kawasan wisata Labuan Bajo membuat sejumlah pihak prihatin, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

"Saya sangat prihatin dan menyesali kecelakaan kembali terjadi karena kapal wisata ini tidak punya izin berlayar, tapi tetap bisa jalan dengan membawa wisatawan," ujar Menparekraf di acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid di Jakarta, 5 Februari 2024.

Karena itu, Sandi meminta wisatawan untuk tidak menggunakan kapal wisata yang tidak mengantongi izin berlayar dari KSOP setempat. Selain itu, para turis harus mendapat informasi tentang kapal wisata yang tidak punya izin berlayar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya