Terapi Serigala Bantu Wanita Ini Pulih dari Trauma Tindak Asusila

Serigala membantu wanita ini mengatasi trauma dan memberinya keberanian untuk kembali hidup normal.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 19 Jan 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2017, 16:00 WIB
Terapi Singa, Trauma, Tindakan Asusila
Serigala membantu wanita ini mengatasi trauma dan memberinya keberanian untuk kembali hidup normal.

Liputan6.com, Jakarta Sarah Varley (28) jadi korban tindakan asusila ketika berusia 19. Sejak kejadian itu, Sarah mengalami gangguan stres pasca-trauma.

Memasuki usia 21, Sarah mengembangkan fobia terhadap kuman sehingga takut muntah dan menyebabkan dirinya hanya makan sangat sedikit. Berat badannya turun drastis, hampir 15 kg dalam lima bulan.

Sarah hanya makan tiga butir kismis dan tiga butir kacang walnut pada pagi hari. Dia menjadi sangat terobsesi terhadap jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Meski hanya makan beberapa gigitan atau suapan, Sarah merasa seperti sudah makan terlalu banyak dan tak mampu menelannya.

"Kondisi itu berlangsung dari hari ke hari dan melelahkan. Apa pun dalam hidupku terfokus pada makanan. Aku tak akan makan setelah pukul 20.0. Jadi bila aku telat pulang untuk memasak makanan, aku tak akan makan apa pun malam itu," ujarnya, seperti dilansir laman New York Post, Kamis (19/1/2017).

Hingga suatu hari Sarah mulai `berkenalan` dan main bersama serigala. Menurutnya, serigala-serigala itu membantunya mengatasi trauma atau rasa takut dan memberinya keberanian untuk kembali hidup normal.

Sarah pertama kali menghabiskan waktu bersama serigala dan anjing serigala di semacam tempat perlindungan serigala milik sepupunya, sekitar depalan tahun lalu. Dia kemudian menghabiskan lebih banyak waktu bersama para serigala pada 2013.

"Semula aku takut pada semua hal. Tapi suatu hari aku mulai berdekatan dengan serigala dan itulah pertama kalinya otakku berhenti (khawatir). Ketika kau berada bersama predator yang bisa mencelakaimu, secara otomatis otakmu akan fokus terhadap hal itu," ujarnya.

Sarah mengaku sangat menyukai serigala dan setelah bertemu dengan anjing serigala, dia semakin jatuh cinta pada hewan tersebut.

Kini Sarah sudah pulih dari traumanya dan baru kembali ke California untuk mengelola tempat perlindungan serigalanya sendiri. Sebelumnya Sarah juga sudah mengelola tempat perlindungan serigala di New Hampshire bersama sang kekasih. Di sana, Sarah mengasuh sekitar 50 serigala dan anjing serigala.

Bisa berdekatan dengan serigala memberi semacam rasa aman pada Sarah. Menurutnya, hewan-hewan itu pun ada yang mengalami trauma. "Banyak hewan yang juga mengalami trauma. Mereka telah dianiaya dan ditelantarkan serta terluka," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya