Trauma Masa Kecil Bisa Bertahan Seumur Hidup

Trauma masa kecil yang buruk bisa bertahan sampai sepanjang sisa hidup seseorang.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Des 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 08:00 WIB
Trauma Masa Kecil
Trauma masa kecil yang buruk memengaruhi tingkat harapan hidup seseorang (Ilustrasi: The Independent)

Liputan6.com, Jakarta Pelecehan seksual pada masa kanak-kanak dapat meninggalkan luka yang bertahan lama. Memori buruk tersebut merusak kebahagiaan seseorang sampai rentang usia 50-an tahun. Bahkan para peneliti menekankan, trauma yang terjadi pada usia muda akan berdampak negatif sepanjang sisa hidup seseorang.

Dilansir dari laman The Independent, Senin (26/12/2016), penelitian menunjukkan, trauma masa kecil, dari pelecehan seksual sampai perceraian orangtua berisiko meningkatkan terjadinya penyakit jantung, stroke, depresi, dan diabetes pada diri seseorang di masa mendatang.

Selain itu, seseorang dapat merokok dan memiliki sejumlah permasalahan seksual. Tingkat harapan hidup juga lebih rendah. Mereka yang mengalami trauma masa kecil lebih banyak meninggal pada usia awal 20 tahun.

Menyerang psikologis seseorang

Trauma buruk masa kecil memengaruhi kesehatan psikologis seseorang. Dalam masa pertumbuhannya, anak-anak yang menderita trauma sering tidak mampu memercayai orang lain. Mereka menganggap, orang lain, terutama orang dewasa tidak bisa melindungi.

Cap dikhianati oleh orang dewasa melekat dipikiran mereka. Hal tersebut sesuai laporan dari Blue Knot Foundation Australia, sebuah kelompok yang meneliti masalah anak-anak.

Sebuah studi serupa mengungkapkan, lebih dari 21 ribu korban pelecehan anak yang bertahan hingga usia 60 tahun di Australia.

Mereka mengalami pernikahan dan hubungan pasangan yang gagal. Kalimat "saya tidak bahagia sama sekali" atau "saya sangat tidak bahagia" diucapkan mereka.

Riwayat kesehatan lainnya, mereka mengalami depresi, kecemasan, penyalahgunaan obat atau alkohol, kecanduan judi dan belanja, dan rendah diri.

Sejumlah terapi, seperti meditasi dan terapi perilaku kognitif dapat menyembuhkan trauma masa kecil yang buruk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya