4 Alasan Anda Harus Setop Minum Air Dingin

Pertimbangkan kembali untuk minum air dingin atau air es karena ada bahaya di baliknya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Apr 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2017, 10:30 WIB
Air Dingin
Bahaya air dingin untuk kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Akibat terik matahari dan hawa panas yang menyerang biasanya sebagian besar dari Anda akan minum air dingin. Rasa lega sesudah minum air dingin bisa membuat Anda kembali segar. Tapi minum air es atau air dingin secara rutin akan memperburuk kesehatan.

Dilansir dari The Health Site, Kamis (27/7/2017), ada beberapa alasan mengapa Anda tidak boleh minum air es atau air dingin.

1. Mengganggu pencernaan

Minum air es atau air dingin menghambat proses pencernaan makanan karena menyebabkan pembuluh darah mengerut.

Hal ini bisa memperlambat proses pencernaan. Makanan tidak dicerna dengan baik sehingga nutrisi yang terkandung pada makanan akan hilang atau tidak diserap tubuh.

2. Menghilangkan nutrisi

Suhu tubuh normal adalah 37 derajat celsius. Ketika Anda minum sesuatu pada suhu yang sangat rendah, tubuh harus mengeluarkan energi untuk mengatur suhu secara normal.

Energi yang dihabiskan ini digunakan untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi. Efek tersebut membuat tubuh kekurangan nutrisi.

Terkena sakit tenggorokan

3. Berisiko terkena sakit tenggorokan

Minum air dingin bisa menyebabkan penumpukan mukosa atau lapisan pelindung saluran pernapasan. Saat lapisan ini memuat banyak aliran darah, saluran pernapasan terpapar dan rentan kena berbagai infeksi. Oleh karena itu, kemungkinan batuk tenggorokan pun menjadi sangat tinggi.

4. Menurunkan detak jantung

Minum air es atau air dingin menurunkan detak jantung. Studi telah menunjukkan, minum air es merangsang saraf vagus.

Saraf vagus adalah saraf kranial ke-10, yang berperan penting pada sistem saraf otonom tubuh untuk mengendalikan tindakan tubuh secara responsif.

Saraf vagus memengaruhi penurunan detak jantung. Ketika Anda minum air es atau air dingin, suhu rendah air tersebut akan menstimulus ke saraf, yang menyebabkan denyut jantung turun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya