Liputan6.com, Jakarta Bagi orangtua baru, tangisan bayi kerap membuat panik. Apalagi jika terjadi di malam hari. Seringkali ibu atau ayah menduga, bayi menangis karena lapar. Padahal tidak selalu demikian.
Menangis merupakan cara bayi berbicara atau berkomunikasi, demikian tulis tim Tiga Generasi dalam buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun. Dengan sering menghabiskan waktu dan berinteraksi bersama buah hati, orangtua akan bisa membedakan alasan-alasan bayi menangis.
Berikut sembilan alasan bayi menangis:
Advertisement
1. Sakit
Saat bayi tak enak badan, dia mungkin akan menangis dengan nada yang berbeda, bisa lebih lemah, terus-menerus, mendesak, atau bernada tinggi.
2. Tumbuh gigi
Proses tumbuh gigi seringkali diiringi dengan demam dan kondisi tubuh yang tak nyaman, terutama pada gusi bayi. Ini tentu akan membuatnya rewel.
3. Ingin buang air
Dorongan ingin buang air tentunya menimbulkan perasaan tak nyaman pada bayi. Sayangnya bayi belum mampu mengatakan apa yang dia rasakan sehingga hanya bisa menangis.
4. Terlalu banyak stimulasi
Seperti orang dewasa, bayi pun bisa kelelahan. Terlalu banyak stimulasi pada bayi akan membuatnya tak nyaman dan menangis.
5. KepanasanÂ
Mengenakan pakaian berlapis-lapis pada bayi juga bisa membuatnya kepanasan. Begitu pula ketika cuaca tengah panas. Rasa gerah bisa membuat bayi rewel.
6. Merasa kedinginanÂ
Sama seperti ketika kepanasan, saat bayi kedinginan juga akan menangis.
7. Ingin diperhatikan
Terkadang bayi hanya ingin diperhatikan dan satu-satunya cara yang bisa dia lakukan adalah menangis!
8. Merasa lapar
Kelaparan adalah salah satu alasan utama bayi menangis. Berbeda dari orang dewasa, bayi memang cepat lapar.
9. Mengantuk
Bayi perlu banyak tidur karena dalam masa pertumbuhan. Namun proses menuju tidur lelap beda cerita. Terkadang bayi pun rewel ketika mengantuk. Jadi coba cermati kondisi bayi Anda ketika dia menangis.