Pria dengan Kondisi Ini Lebih Berisiko Kena Kanker Prostat

Waspada, pria tinggi lebih berisiko terkena kanker prostat tipe agresif.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 19 Jul 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2017, 17:30 WIB
20151002-Pria Pendek
(www.istockphoto.com)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu kanker yang ditakuti banyak pria adalah kanker prostat. Belum lama ini, studi menyebutkan pria bertubuh tinggi lebih berisiko terkena kanker prostat tipe agresif. Sehingga potensi meninggal karena penyakit ini lebih besar.

Studi yang dipublikasikan dalam BMC Medicine ini mengungkapkan, setiap ekstra 10 cm pada tinggi badan pria akan meningkatkan 21 persen risiko terkena kanker prostat stadium lanjut dan 17 persen kematian akibat penyakit ini. Bila pria tersebut obesitas, risiko terkena penyakit ini meningkat.

Fakta ini berarti mengungkapkan menjaga berat badan sehat merupakan salah satu cara menurunkan risiko terkena kanker prostat.  "Kami juga mendapati berat badan sehat terkait dengan penurunan risiko kanker prostat stadium lanjut serta kematian akibat kanker ini," kata pemimpin studi Aurora Pérez-Cornago dari Oxford University mengutip The Guardian, Rabu (19/7/2017).

Wakil Direktur Riset Kanker Prostat Inggris, Matthew Hobs, mengatakan fakta ini sangat menarik. "Karakteristik fisik tertentu rupanya meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker prostat agresif. Ini bisa memberi petunjuk atau penanda genetik tertentu yang menyebabkan penyakit ini berkembang," katanya.

Namun, Hobbs menekankan bukan berarti hanya pria tinggi yang berpotensi terkena kanker prostat. Penyakit ini bisa menyerang pria mana saja, tidak melihat tinggi badan.

Hobbs mengingatkan salah satu hal yang penting dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit, termasuk kanker prostat, dengan menjalankan gaya hidup sehat.

 

 

Saksikan juga vide menarik berikut:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya