Mengintip Cita-Cita Anak Sekarang di Hari Anak Nasional

Merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh di hari ini, 23 Juli, tak ada salahnya mengintip cita-cita dan impian para penerus bangsa.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Jul 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2017, 10:00 WIB
hari anak nasional
Ilustrasi anak sekolah. (via: Liputan6.com))

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh di hari ini, 23 Juli, tak ada salahnya mengintip cita-cita dan impian para penerus bangsa. Apakah masih sama seperti satu dekade yang lalu?

Saat kecil, ketika guru bertanya 'apa cita-citamu?', banyak yang menjawab dokter, polisi, guru. Namun, kini pekerjaan impian anak muda tak lagi itu.

Jaringan profesional LinkedIn merilis survei tentang pekerjaan impian tepat di Hari Anak Nasional. Perusahaan ini melakukan survei terhadap 1.000 responden Indonesia yang terdiri dari pelajar (16-23 tahun) dan profesional muda (25-36). Hasilnya memperlihatkan adanya pergeseran pekerjaan impian generasi kini dan dulu.

Berbagai jenis pekerjaan yang terkait dengan industri IT dan keuangan menjadi semakin populer di kalangan pelajar masa kini, termasuk di bidang sains dan teknik. Jenis pekerjaan di atas menggeser kepopuleran dokter/suster, polisi/tentara militer, dan guru/dosen, yang merupakan pekerjaan impian yang favorit pada generasi sebelumnya. Walaupun begitu, wiraswasta/pengusaha masih menjadi idaman lintas generasi seperti mengutip rilis dari LinkedIn, ditulis Minggu (23/7/217).

Hampir setengah dari seluruh pelajar menyatakan bahwa mereka memiliki minat besar terhadap pekerjaan impian tersebut, dan hal tersebut memiliki arti yang spesial bagi mereka. Ada faktor seseorang atau sesuatu telah menginspirasi mereka memilih pekerjaan di bidang IT dan keuangan. Hal ini semakin diperkuat oleh dukungan orang tua, sekitar 94 persen responden merasa didukung penuh oleh orang tuanya dan mayoritas percaya diri mampu meraih impian mereka.

Untuk mencapai pekerjaan impian jalan yang dilalui tak selalu mulus. Di kalangan pelajar, akses finansial (51%) dan akses ke jaringan yang tepat (28%) dilihat sebagai halangan terbesar menuju pekerjaan impian. Hanya sebagian kecil yakni delapan persen responden mengatakan akses pendidikan merupakan tantangan besar.

Hal ini menandakan lebih terbukanya akses ke pendidikan, sehingga mempermudah mereka mendapatkan ilmu untuk mengejar pekerjaan impian.

“Kesempatan belajar terbuka luas di zaman yang serba terhubung ini. Para pelajar maupun profesional memiliki kesempatan yang lebih besar jika mampu kreatif dalam belajar dan memanfaatkan berbagai peluang yang tersedia. Evolusi pekerjaan impian dari masa ke masa menandakan perubahan ketertarikan dan keinginan terhadap kemampuan dan keterampilan baru – seperti contoh kemampuan bidang IT dan finansial yang semakin dibutuhkan saat ini. Para pelajar dan profesional dapat mengasah kemampuan dan ilmu mereka, dengan terhubung pada jaringan profesional dan berbagai informasi yang tersedia di dalamnya,” ujar Linda Lee, Head of Communications, Southeast Asia and North Asia, LinkedIn.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya