Pengidap HIV/AIDS Kebanyakan Emak-Emak Tak Bekerja?

Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan setiap tahunnya masih didominasi oleh ibu rumah tangga. Ini penyebabnya.

oleh Umi Septia diperbarui 01 Des 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 19:00 WIB
Ibu Rumah Tangga
Ilustrasi Foto Ibu Rumah Tangga (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menurut data dari Laporan Perkembangan HIV/AIDS Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Triwulan 2 2017, jumlah kasus AIDS yang dilaporkan setiap tahunnya masih didominasi oleh ibu rumah tangga. Posisi ini menempati posisi kedua dengan jumlah 12.477 kasus dan melampaui kasus AIDS dibandingkan wanita dengan profesi emak-emak lainnya seperti karyawan atau wiraswasta.

Dr. Wiendra Waworuntu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI mengatakan, hingga Juni 2017 dilaporkan ada lebih dari 255 ribu kasus kejadian HIV di Indonesia. Sebanyak 72,4 persen kejadian HIV di Indonesia disebabkan oleh hubungan seksual yang berisiko.

"Di Indonesia, ada 255.527 kasus HIV. Kalau melihat laporan dari tiap provinsi di Indonesia, ada sekitar 100 ribu kasus per hari. Ini kebanyakan karena seks berisiko secara heterogen maupun homogen," kata dr. Wiendra dalam acara bertema Hari HIV/AIDS Sedunia pada Senin (27/11) di Plaza Senayan, Jakarta Pusat.

Untuk itu, dr. Wiendra mengimbau kepada masyarakat agar menjalani tiga langkah tepat untuk mencegah penularan HIV/AIDS terutama kepada ibu rumah tangga.

"Ayo lakukan langkah TTM, yaitu dengan tahan diri untuk tidak melakukan seks bebas, tetap setia dengan pasangan dan menggunakan hubungan seksual dengan alat kontrasepsi atau kondom," kata dia.

Dr. Wiendra berharap masyarakat dapat memiliki kesadaran akan bahaya seks berisiko yang dapat menyebabkan penyakit HIV/AIDS. Dia juga menekankan kepada para suami untuk berperilaku seks secara sehat agar tidak membawa virus HIV/AIDS dan menularkannya pada istri.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

Kasus HIV pada emak-emak rumah tangga

Salah seorang Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang juga mendirikan komunitas Kuldesak mengatakan bahwa secara garis besar, para pengidap AIDS yang dia temui kebanyakan memanglah ibu rumah tangga atau emak-emak di rumah.

"Iya, untuk di lapangan sendiri yang banyak saya temui memang ibu rumah tangga dan juga anak-anak. Akibat tertular dari suami, banyak anak yang juga terinfeksi oleh sang ibu," kata Hages Budiman saat ditemui di acara yang sama.

Kondisi ini membuat dia merasa sedih karena banyak wanita yang menjadi korban HIV/AIDS akibat perbuatan suami.

"Ya ibu rumah tangga ini kan kebanyakan di rumah memang rutinitasnya masak dan mengurus rumah tangga, kebanyakan ibu-ibu ini enggak sadar, tiba-tiba terinfeksi akibat perilaku suami di luar rumah yang akhirnya pulang bawa penyakit. Pada akhirnya penyakit tersebut mengenai sang ibu dan anak-anak yang dikandung," lanjut dia.

Melihat kondisi tersebut, Hages berpesan kepada para ibu rumah tangga atau emak-emak berdaster agar tidak takut untuk memeriksakan diri secara berkala agar terhindar dari HIV/AIDS.

"Jangan takut untuk cek darah untuk cari tahu apakah ada virus HIV, kita harus berani. Deteksi awal akan lebih baik sehingga dapat diobati, setidaknya mencegah kita menularkan penyakit tersebut kepada anak," pungkasnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya