Liputan6.com, Gorontalo - Para ibu rumah tangga di Kelurahan Tangikiki, Gorontalo, yang selama beberapa hari terakhir kesulitan memperoleh elpiji melempar tabung gas milik mereka ke jalan raya. Beberapa di antara mereka bahkan menawarkan tabung gas ke pengendara jika ada yang mau membelinya.
Aksi buang tabung gas ini merupakan buntut dari kekesalan para ibu rumah tangga atas kelangkaan elpiji selama sepekan terakhir. Gara-gara bingung mencari gas, para ibu rumah tangga yang mayoritas pedagang nasi kuning itu, untuk sementara tidak berjualan.Â
Advertisement
Baca Juga
Mereka mengaku tak tahu harus mencari gas ukuran tiga kilogram itu ke mana lagi, sementara pangkalan gas maupun pengecer mengaku tak memiliki stok gas. Jika ada, langsung habis diserbu pembeli yang mengantre sejak pagi.
"Karena tabungnya sudah tidak berguna, mending kami cari minyak tanah biar mahal yang penting tersedia," ketus Maryam Podungge saat ditanya alasannya membanting tabung gas ke jalan, Senin, 27 November 2017.
Saksikan video pilihan berikut:
Â
Â
Langka dan Mahal
Dia menambahkan, harga gas saat ini sudah mencapai Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per tabungnya. Padahal, seharusnya hanya Rp 18 ribu.
Maryam dengan marah, mempertanyakan komitmen pemerintah yang meminta mereka beralih dari minyak tanah ke gas. Akan tetapi, saat masyarakat sudah ketergantungan dengan elpiji, justru gas kerap mengalami kelangkaan.Â
Linda Daniel, warga Kabupaten Bone Bolango, juga mengalami kondisi yang sama. Ia kini terpaksa memasak menggunakan kayu bakar karena setelah berkeliling hingga ke Kota Gorontalo tak kunjung mendapatkan elpiji.
"Awalnya masih pakai gasnya orangtua, tapi karena sudah habis juga, akhirnya pakai tungku," kata Linda.
Menyikapi persoalan itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie telah memerintahkan kepada dinas terkait untuk segera menurunkan tim untuk segera menuntaskan kelangkaan elpiji di daerah itu.
"Saya sudah telepon kepala dinas. Di mana pun ada kelangkaan elpiji, bawa taruh dan dijual elpiji di situ," kata Rusli Habibie dengan tegas.
Advertisement