BPOM Imbau agar Hati-Hati Berikan Vaksin DBD pada Pasien

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengimbau, berhati-hati memberikan vaksin DengvaxiaÒ untuk pencegahan DBD.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Des 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 16:00 WIB
Vaksin
BPOM RI imbau hati-hati memberikan vaksin DBD pada pasien. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Dalam pemberian vaksin DengvaxiaÒ untuk pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengimbau agar hati-hati memberikan vaksin DBD pada pasien. Imbauan ditujukan terhadap tenaga Kesehatan Profesional dan semua pihak yang terkait untuk mengedepankan kehati-hatian.

Kehati-hatian ini demi keselamatan pasien, terutama pasien dengan seronegatif (ketiadaan antibodi terhadap patogan, tanpa antibodi). Imbauan BPOM dikeluarkan merespons adanya penghentian sementara penggunaan vaksin DengvaxiaÒ di Filipina. Kabar tersebut dikonfirmasi Sanofi sebagai produsen vaksin pada 30 November 2017.

Dalam konfirmasi Sanofi disebutkan, DengvaxiaÒ memberikan manfaat perlindungan terhadap pasien yang terkena infeksi DBD sebelumnya. Sementara itu, bagi orang yang sebelumnya tidak terinfeksi virus DBD, mereka justru terkena penyakit setelah divaksin DBD, seperti demam biasa, mual, muntah, serta mengalami nyeri tubuh.

Untuk keamanan penggunaan vaksin DengvaxiaÒ di Indonesia, BPOM juga telah meminta PT Aventis Pharma sebagai pemilik Izin Edar DengvaxiaÒ di Indonesia untuk memantau ketat penggunaan vaksin tersebut.

Pernyataan soal vaksin DBD ini dikeluarkan BPOM pada laman BPOM, Penjelasan BADAN POM RI Terkait Isu Kemanan Vaksin Dengue (Demam Berdarah), ditulis Jumat (15/12/2017).

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Tidak ada laporan efek samping

Vaksin
Meski tidak ada laporan efek samping, BPOM tetap mengimbau hati-hati memberikan vaksin pada pasien. (iStockphoto)

Hingga saat ini, tidak ada laporan efek samping vaksin DengvaxiaÒ yang diterima oleh BPOM. Namun, BPOM terus mengingatkan agar tenaga kesehatan tetap berhati-hati memberikan vaksin DengvaxiaÒ kepada pasien.

BPOM juga sedang melakukan re-evaluasi keamanan dan manfaat produk vaksin DengvaxiaÒ ini. Re-evaluasi berupa memerhatikan hasil studi terbaru, data keamanan penggunaan vaksin DengvaxiaÒ di Indonesia, hasil evaluasi yang dilakukan oleh WHO dan rekomendasi Asosiasi Kesehatan Profesional yang terkait, seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA).

Sampai menunggu hasil re-evaluasi keamanan vaksin DengvaxiaÒ, BPOM merekomendasikan, tidak menggunakan vaksin DengvaxiaÒ pada kelompok individu dengan seronegatif.

Rekomendasi ini berlaku sampai menunggu dikeluarkannya pemberitahuan lebih lanjut.    

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya