Liputan6.com, Jakarta Seks seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi pasangan. Aktivitas ini harusnya bermanfaat dan mampu membuat pasangan mencapai puncak kenikmatan. Tak hanya berbicara soal kenikmatan, aktivitas seks dapat membakar kalori bagi pasangan yang melakukannya.
Akan tetapi, tak selamanya aktivitas seks dapat berjalan mulus. Dilansir Step to Health, Jumat (26/1/2018), ada beberapa situasi di mana sebaiknya pasangan tidak melakukan aktivitas seks saat mengalaminya. Seperti apa? Berikut ulasannya :
Baca Juga
1. Nyeri pada organ intim
Advertisement
Sejatinya, aktivitas seks adalah sarana untuk mencapai suatu kenikmatan, yang harus dirasakan oleh pasangan suami istri. Oleh sebab itu, jika salah satu pasangan merasakan nyeri saat melakukan aktivitas seks, jangan lanjutkan.
Umumnya, wanita yang kerap mengalami nyeri saat melakukan aktivitas ini. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri, luka pada vulva, dan endometriosis.
Selain itu, nyeri pada organ intim bisa disebabkan oleh penyakit menular seksual. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami hal tersebut.
2. Seks saat datang bulan
Saat datang bulan, wanita mengeluarkan darah melalui organ intim. Hal ini membuat wanita merasa tidak nyaman jika harus berhubungan seks.
Oleh sebab itu, bicarakan terlebih dahulu dengan pasangan terkait hal ini. Apabila memang harus dilakukan aktivitas seks, usahakan agar pasangan mau menggunakan kondom.
Â
3. Mengalami infeksi saluran kemih
Saat wanita mengalami infeksi saluran kemih, hal ini tentu sangat menyiksa bagi mereka untuk melakukan aktivitas seks. Pasalnya, organ intim letaknya berdekatan dengan uretra.
Jika aktivitas seks terus dilakukan, maka uretra berpotensi mengalami iritasi. Oleh sebab itu, hentikan sejenak aktivitas seks hingga masa penyembuhan usai.
4. Seks dengan imunitas rendah
Aktivitas seks bisa dilakukan dengan aman, namun sangat berisiko jika salah satu orang memiliki kekebalan yang rendah. Pasalnya, penyakit menular dapat ditularkan melalui aktivitas seks, salah satunya HIV.
Salah satu penyebabnya adalah aktivitas seks yang dilakukan dengan lain pasangan. Oleh sebab itu, jangan lakukan hubungan seks dengan lain pasangan.
Advertisement
5. Kehamilan berisiko
Hal ini menjadi topik yang tabu untuk dibicarakan oleh pasutri, terutama saat trimester ketiga. Pada masa itu, perkembangan bayi dalam janin sudah mulai tampak dengan bentuk fisik perut sang istri yang membesar.
Penetrasi yang dilakukan sangat mungkin berisiko terhadap janin. Oleh sebab itu, hindari melakukan aktivitas seks saat kehamilan berisiko tinggi.
6. Tidak memperhatikan higiene pribadi
Banyak yang mengatakan sebaiknya aktivitas seks tidak dilakukan apabila badan belum bersih. Keringat, cairan, dan sekresi memang akan lebih banyak dikeluarkan jika seseorang tidak pernah memperhatikan kebersihan dasar.
Hal inilah yang menyebabkan infeksi. Akan tetapi, ketika pasangan sudah merawat kebersihan dasar, tdiak perlu khawatir soal melakukan aktivitas seks.