Kutil "Manusia Pohon" Bangladesh Kembali Tumbuh

Kutil Abul Bajandar, 'Manusia Pohon' Bangladesh kembali pasca 24 kali operasi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Feb 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2018, 09:00 WIB
20160130-Miris, di Bangladesh Juga Ada Dede 'Si Manusia Akar'-Bangladesh
Abul Bajandar (26) menunjukkan tangannya yang ditumbuhi kutil berlebih saat dirawat di Dhaka Medical College dan Rumah Sakit, Bangladesh, Minggu (31/1). Kini kedua tangannya sudah tak bisa berfungsi sebagaimana biasanya. (AFP Photo/Munir uz ZAMAN)

Liputan6.com, Jakarta Setelah menjalani 24 operasi selama setahun terakhir, Abul Bajandar, atau dikenal sebagai "manusia pohon" dari Bangladesh, harus menghadapi kenyataan bahwa kutil di tubuhnya kembali muncul dan membuat dirinya kembali menjadi "manusia pohon"

Dilansir dari Live Science pada Senin (5/2/2018), Bajandar berhasil mengeluarkan lebih dari 11 pon (5 kilogram) kutil dari tubuhnya selama setahun terakhir. Walaupun begitu, kutil yang membuat kulitnya seperti kulit pohon itu muncul dan tumbuh kembali.

Januari tahun lalu, dokter optimis Bajandar bisa meninggalkan rumah sakit dan kembali ke kehidupannya yang normal. Namun, kini dia kembali menghabiskan 12 bulan terakhir di rumah sakit bersama keluarganya. Menurut Agence France-Presse (AFP), dokternya mengatakan bahwa kasusnya saat ini ternyata lebih sulit daripada yang mereka kira sebelumnya.

"Saya takut melakukan operasi lagi," tutur Bajandar kepada AFP. Dia mengatakan bahwa tangan dan kakinya mungkin tidak akan kembali baik lagi.

 

Belum ada obatnya

Abul Bajandar Manusia Pohon
'Manusia Pohon' Abu Bajandar menjalani operasi 16 kali. (Foto: The Guardian)

Bajandar memiliki kondisi genetik langka yang disebut epidermodysplasia verruciformis. Orang dengan kondisi ini lebih rentan terhadap infeksi kuman papillomavirus (HPV) pada kulit mereka.

Orang dengan kondisi seperti itu, membuat infeksi HPV membentuk kulit seperti kutil dan dapat berkembang menjadi tumor ganas, yang terjadi lebih pada 50 persen pasien.

Mengutip AFP, belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan kelainan seperti ini. Selain operasi, pengobatan bisa menggunakan retinoid yang bisa menghambat perumbuhan sel dan kadang digunakan untuk mengobati kondisi kulit dan interferon, protein yang diproduksi tubuh untuk melawan virus.

Walaupun beberapa perawatan tersebut membantu, namun ada jenis-jenis pasien yang berbeda dalam meresponnya.

"Tidak ada yang benar-benar menyembuhkan, kutil biasanya kambuh setelah menghentikan pengobatan," tulis AFP.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya