Liputan6.com, Jakarta Kehamilan menjadi kabar membahagiakan bagi pasangan suami istri. Kalau sedang hamil apa masih boleh bercinta? Seorang dokter memperingatkan jika keseringan bercinta malah berisiko keguguran.
Seorang dokter kesehatan masyarakat, Dr. Shehu Martins, di Rumah Sakit Katolik St. Mary di Gwagwalada, wilayah Ibu Kota Federal, mengatakan, sperma bisa mengancam janin dan menyebabkan keguguran.
Baca Juga
"Serviks adalah struktur keras yang dibuat untuk menahan bayi, cairan, dan plasenta selama sembilan bulan," ujar Martins.
Advertisement
Serviks wanita mengalami perubahan pada akhir kehamilan dan pada persalinan dini sehingga bisa melebar untuk membiarkan bayi melewatinya. Serviks juga akan terbuka saat wanita bercinta.
"Biasanya, itu terbuka dalam tiga bagian, yaitu saat wanita sedang haid, saat persalinan dan berhubungan seks, tapi seks tidak melebar,'' jelasnya seperti dilansir DailyPost, Senin (5/2/2018).
Ada beberapa yang mengatakan, wanita seharusnya tidak bercinta secara menggebu karena serviks akan terbuka dengan cepat setelah penetrasi. Padahal, serviks hanya terbuka saat persalinan spontan.
Saksikan juga video berikut ini:
Gunakan kondom
Keguguran bisa terjadi setelah bereaksi dengan sperma, terutama pada awak kehamilan. Pada situasi seperti itu wanita bisa mengeluhkan sakit perut bagian bawah usai berhubungan seks.
Martins mengajurkan pasangan suami istri yang berhubungan intim menggunakan pelindung kondom, hingga lima bulan kehamilan.
"Kami menyarankan agar pasangan menggunakan kondom, karena sperma bisa menyebabkan reaksi ini ke serviks. Terkadang hal itu bertindak seperti benda asing dan bisa menyebabkan keguguran spontan."
Advertisement