Liputan6.com, Jakarta Jakarta kembali kebanjiran. Luapan air ke jalan dan terkontak dengan warga harus diwaspadai sebagai salah satu sumber penyakit. Dilansir dari laman resmi World Health Organization (WHO) pada Selasa (6/3/2018), ada beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh banjir.
1. Penyakit yang ditularkan melalui air
Baca Juga
Penyakit-penyakit ini seperti demam tifoid, kolera, leptospirosis dan hepatitis A. Penyakit semacam ini memiliki risiko yang rendah kecuali terjadi perpindahan air yang besar dan signifikan.
Advertisement
Selain itu, ada peningkatan risiko infeksi penyakit akibat air kotor melalui kontak langsung dengan air yang tercemar. Hal ini seperti infeksi luka, dermatitis, konjungtivitis, infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan. Namun, penyakit seperti ini tidak akan meluas
2. Penyakit yang dibawa perantara
Akibat meluasnya perantara dan perluasan habitat perantara penyakit seperti nyamuk, orang yang terdampak bencana banjir dan para pekerja sosial bisa terkena penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan virus West Nile
Risiko ini meningkat seiring dengan perubahan perilaku manusia seperti keterpaparan dengan nyamuk saat tidur di luar, sela waktu dalam aktivitas pengendalian penyakit, atau kepadatan penduduk yang berlebihan.
Selain itu, perubahan habitat yang mendorong nyamuk berkembang biak antara lain, tanah longsor dan penggundulan hutan
Advertisement
3. Risiko karena jenazah
Pekerja yang rutin menangani mayat memiliki risiko tertulat tuberkulosis, virus yang menyerang darah seperti hepatitis B, C, dan HIV dan juga infeksi yang menyerang saluran pencernaan.
Pekerja umum dan pekerja darurat harus diberitahu mengenai bagaimana cara yang tepat dalam menangani mayat.
4. Risiko-risiko lain
Tenggelam, cedera, trauma termasuk yang ada di dalam risiko akibat banjir. Hipotermia mungkin juga bisa terjadi terutama pada anak-anak yang terjebak banjir untuk waktu yang lama. Selain itu ada juga peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan.
Pemadaman listrik akibat banjir bisa mengganggu pengolahan air dan suplai tanaman dan meningkatkan risiko penyakit seperti yang ditularkan melalui air.