Dengkuran Kucing Saat Dielus Belum Tentu Tanda Bahagia

Mendengar dengkuran kucing saat dielus memang terkadang membuat kita senang. Namun, belum tentu hal itu merupakan pertanda dia merasa nyaman.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Mar 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2018, 13:30 WIB
20160330-Ilustrasi-Kucing-iStockphoto
Suara dengkuran kucing belum tentu pertanda bahagia untuknya (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Jangan salah menangkap sinyal dari dengkuran kucing saat Anda mengelus kepalanya. Salah besar apabila menganggap hewan peliharaan Anda itu memberi tanda bahagia.

Bisa jadi suara dengkuran itu merupakan tanda kucing Anda sedang lapar, stres, atau sakit.

"Semua perilakunya tergantung pada pengalaman, konteks, dan keinginan," ujar seorang dokter hewan di Ohio State University, Tony Buffington dikutip dari Reader's Digest pada Kamis, 29 Maret 2018.

Menurut Tony, terlalu naif para manusia kalau berpikir kucing mendengkur karena satu hal saja. "Sehingga, suara dengkuran kucing bisa diartikan dengan berbagai interpretasi,"

Sebagai contoh yang sering dilakukan induk kucing. Dia mendengkur ketika mengarahkan anak-anaknya (terutama yang buta dan tuli saat lahir) untuk diberi makan dan kehangatan.

Balasan dari anak-anaknya pun akan sama. Mereka akan mendengkur untuk menunjukkan bahwa kondisinya baik-baik saja. Dengan kata lain, Tony melanjutkan, dengkuran dapat membantu mereka lebih terikat dengan induknya. 

 Dengkuran sendiri melepaskan endorfin. Sehingga, beberapa ilmuwan percaya suara itu merupakan bentuk kucing untuk menenangkan diri sendiri.

Mendengkur sambil menikmati pelukan nyaman dari pemiliknya, dapat membantu menenangkan saraf mereka. Bahkan bisa menyembuhkan rasa sakit.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Kucing, Astronot, dan Bayi Manusia

20160330-Ilustrasi-Kucing-iStockphoto
Frekuensi getar dengkuran kucing saat meminta makan, mirip dengan tangisan bayi manusia (iStockphoto)

Penelitian menemukan, dengkuran dengan getar di frekuensi 35 hingga 50 Hz membantu rangsangan penyembuhan tulang.

Sementara pada frekuensi 25 hingga 150 Hz, membantu tulang mereka tetap kuat.

Segala hal tentang frekuensi tersebut memang terdengar aneh, tetapi astronot NASA sendiri menggunakan terapi getaran di ruang angkasa untuk melatih tulang mereka saat tidak bisa latihan beban. Hal ini karena efek dari gravitasi nol.

Sebuah studi dalam jurnal Current Biology menemukan, saat kucing meminta makanan, frekuensi dengkur mereka meningkat hingga 220 sampai 520 Hz. Frekuensi ini mirip dengan tangisan bayi manusia di 300 hingga 600 Hz.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya