4 Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Ciuman Mulut

Berikut adalah empat jenis infeksi yang dapat ditularkan melalui kontak mulut ke mulut dengan orang yang terinfeksi

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 19:00 WIB
FOTO: Sepenggal Kisah Romantis dari Piala Dunia 2018 Rusia
Suporter Rusia berciuman saat berada di Fan Fest Piala Dunia Moskow, Minggu (10/6/2018). Sepenggal kisah romantis saat Piala Dunia 2018 Rusia. (AFP/Dimitar Dilkoff)

Liputan6.com, Jakarta Infeksi bisa menyerang kapan saja, termasuk usai dua orang saling bercumbu, meskipun kemungkinannya relatif lebih rendah.

Berikut adalah empat jenis infeksi yang dapat ditularkan melalui kontak mulut ke mulut dengan orang yang terinfeksi, seperti dilansir dari Medical Daily:

1. Herpes

Oral herpes, sering disebut sebagai luka dingin, disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Menurut para ahli, infeksi ini paling umum menyebar melalui ciuman dan para perempuan lebih rentan terkena masalah ini ketimbang laki-laki. Risiko penularan juga lebih tinggi jika ada luka di mulut atau di bibir. Para ahli kesehatan menyarankan Anda segera melihat area mulut sebelum mencium seseorang karena lepuh dan luka yang terkait herpes cukup terlihat.

2. Gingivitis

Gingivitis, peradangan pada gusi, adalah bentuk ringan penyakit gusi. Bakteri yang bertanggung jawab menyebabkan radang berpotensi berpindah melalui kontak dengan air liur orang yang terinfeksi. "Mencium seseorang yang memiliki penyakit gusi dapat menyebabkan orang lain yang sebelumnya memiliki konsentrasi rendah bakteri 'jahat' mengalami masalah gigi," kata dokter gigi asal California, Mark Burhenne. Dia menambahkan, menjaga kebersihan mulut (menyikat dua kali sehari, flossing, dll.) adalah cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari jenis bakteri ini.

3. Mononukleosis

Mononukleosis menular, kadang-kadang dikenal sebagai "penyakit berciuman", disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV). Selain berciuman, penyakit ini bisa ditularkan melalui batuk, bersin, berbagi sikat gigi atau kacamata dan lainnya. Setelah terinfeksi, seseorang dapat mengalami gejala seperti kelelahan ekstrim, sakit tenggorokan, demam, kehilangan nafsu makan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Penyakit ini kemungkinan besar mempengaruhi orang-orang muda berusia 15-30 tahun. Menurut Mayo Clinic, EBV dapat tetap berada di ludah seseorang selama berbulan-bulan setelah infeksi. Oleh karenanya, Anda dianjurkan untuk menghindari mencium orang dan berbagi makanan atau minuman sampai beberapa hari setelah demam mereda.

4. Sifilis

Risiko terkena sifilis bisa muncul setelah mencium seseorang. "Sifilis adalah kondisi yang sangat menular, dan salah satu keunggulannya adalah perkembangan luka di mulut," kata OB-GYN Antonio Pizarro yang berbasis di Louisiana. Luka akibat sifilis biasanya bulat dan terbuka sehingga dapat membantu bakteri (Treponema pallidum) menyebar melalui kontak dekat. "Setiap kali ada sakit terbuka dan / atau darah, secara teoritis, infeksi dapat ditularkan secara oral," tambah Pizarro. (Antaranews/Lia Wanadriani Santosa)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya