Liputan6.com, Italia Para ilmuwan berhasil menguak makanan terakhir manusia gunung (iceman). Ia meninggal sekitar 5.300 tahun lalu. Manusia gunung bernama Otzi atau frozen Fritz ini tewas dibunuh di Pegunungan Alpen dengan panah menancap ke dada dan pukulan di kepalanya.
Baca Juga
Advertisement
Manusia gunung Otzi tewas saat sekitar 45 tahun. Sebelum dibunuh, satu-dua jam sebelumnya baru menyantap makanan.
Apa yang Otzi makan tetap menjadi sesuatu yang misterius setelah jasadnya pertama kali ditemukan pada 1991. Perutnya telah bergeser ke atas sehingga membuat ilmuwan sulit menentukan, apa yang dia makan tepat sebelum meninggal.
Beruntung, suhu dingin di kawasan tersebut, membekukan isi perutnya.
Pada studi sebelumnya berfokus pada usus. Beberapa ilmuwan mengira, dia mungkin mengunyah semacam daging dari hewan zaman prasejarah, dilansir dari Insider, Sabtu (14/7/2018).
Penelitian terbaru, yang dirilis Kamis, 12 Juli 2018 di jurnal Current Biology memberikan gambaran lebih dekat tentang apa yang manusia gunung makan selama di gunung.
Simak video menarik berikut ini:
Makan daging
Ahli mikrobiologi, Frank Maixner dari Eurac Research Institute for Mummy Studies, Italia mengatakan, ia menemukan proporsi lemak yang sangat tinggi sekitar 50 persen di perut Otzi.
Melalui penelitian lebih jauh ke dalam DNA di perut manusia gunung ditemukan bukti ada daging ibex (kambing liar) dan rusa mentah serta gandum.
Analisis dari serat daging di usus manusia gunung menegaskan bahwa daging mungkin dimasak, dibakar, atau diasapi, dan dikeringkan dalam beberapa cara sebelum dimakan.
Ini terbukti dari senyawa protein tampak berbeda dari daging mentah biasa. Di perut juga terdapat campuran mineral nutrisi, seperti zat besi, kalsium, zinc, magnesium, dan sodium. Ini mungkin berasal dari mengonsumsi produk hewani.
Advertisement
Konsumsi lebih banyak lemak
Temuan juga mengungkap, ada kadar kromium, tembaga, mangan, selenium, molibdenum, dan kobal yang lebih rendah. Data ini menunjukkan, makanan terakhir manusia gunung sangat seimbang.
"Manusia gunung ini tampaknya telah sepenuhnya sadar, lemak termasuk sumber energi yang luar biasa," jelas ahli paleopathologis, Albert Zink.
"Kondisi gunung yang berada di ketinggian dan dingin sangat menantang bagi fisik manusia dan membutuhkan pasokan nutrisi yang optimal. Tentunya, demi menghindari rasa lapar yang cepat dan kehilangan energi."
Otzi menggunakan prinsip yang mirip dengan diet ketogenik populer saat ini. Ketika tidak ada karbohidrat atau gula yang tersisa, tubuh dapat beralih ke ketosis, yakni mengandalkan lemak untuk menjaga otak dan tubuh bergerak.
Makan daun pakis beracun
Meski ditemukan lemak pada tubuh Otzi, yang berasal dari daging, ia bukan pemilih makanan dan makan hampir semua jenis makanan. Bahkan ia makan beberapa pakis pakis beracun yang berbahaya.
Para ilmuwan masih belum yakin, mengapa ia memakan daun beracun. Ada dugaan daun tersebut semacam obat untuk mengatasi masalah perut.
Hasil pemindaian tubuh menunjukkan, pembuluh darah arterinya mengeras. Sepertinya Otzi punya penyakit arteri koroner (penyakit jantung koroner).
Advertisement