Dianggap Mampu Singkirkan Udara Panas, Masyarakat Korea Utara Konsumsi Daging Anjing

Daging anjing dipercaya masyakarat setempat mampu menambah stamina dan menghilangkan udara panas

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Jul 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2018, 19:00 WIB
Makan Daging Anjing di Musim Panas
Pramusaji menyajikan hidang dari daging anjing di restoran khusus anjing, Pyongyang House of Sweet Meat, Rabu (25/7). Masyarakat Korea percaya bahwa panas akan menyembuhkan panas sehingga mereka makan daging anjing saat cuaca panas. (AP/Dita Alangkara)

Liputan6.com, Jakarta Di musim panas, masyarakat Korea Utara kerap mengonsumsi makanan khas mereka yang terbuat dari daging anjing. Hidangan itu disajikan bersama bir dan sajian berupa sup pedas.

Makanan tersebut dikenal sebagai "dangogi" atau daging manis. Daging anjing telah lama diyakini sebagai sumber stamina di Korea Utara dan Selatan. Secara tradisional, mereka mengonsumsinya selama waktu terpanas di musim tersebut.

Melansir New York Post pada Kamis (26/7/2018), tanggal 17 sampai 27 Juli dan 16 Agustus, yang merupakan "sambok" atau tiga hari terpanas, menurut mereka adalah saat-saat tepat untuk mengonsumsi daging anjing.

Permintaan sajian daging anjing meningkat karena gelombang panas di Asia Timur. Suhu di Korea Utara bahakn mendekati 104 Fahrenheit derajat di beberapa kota.

Di Korsel, setidaknya 2 juta daging anjing disembelih dan dimakan setiap tahun meskipun tren ini makin memudar. Banyak orang tua di negara itu yang masih percaya bahwa hewan berkaki empat ini memiliki manfaat untuk kejantanan. Sementara generasi muda banyak yang menentang praktik itu.

Saksikan juga video menarik berikut ini: 

 

Menyembuhkan Panas dengan Panas

Makan Daging Anjing di Musim Panas
Sejumlah hidangan tersaji di atas meja restoran khusus anjing, Pyongyang House of Sweet Meat di Korea Utara, Rabu (25/7). Dikenal dengan nama dangogi, daging anjing telah lama diyakini masyarakat Korea sebagai makanan penambah stamina. (AP/Dita Alangkara)

Di kedua zona demiliterisasi dua negara tersebut, banyak anjing yang dibesarkan di peternakan untuk tujuan tersebut.

"Ini sudah menjadi makanan nasional kami sejak dulu," kata Kim Ae Kyong, seorang pelayan di sebuah restoran daging anjing terbesar di Korea Utara.

"Orang-orang percaya bahwa panas akan menyembuhkan panas. Jadi mereka makan daging anjing dan sup anjing pedas di hari-hari terpanas. Lebih sehat daripada daging lain," tambahnya.

Selain daging, masyarakat setempat juga menghidangkannya bersama "bingsu", hidangan pencuci mulut yang terbuat dari es serut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya