Liputan6.com, Jakarta Jika Anda datang ke negara endemis hepatitis B, ada satu hal yang perlu dilakukan. Anda harus divaksinasi. Cara ini memberikan perlindungan agar Anda terhindar dari virus hepatitis B.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data Alberta Health Services, Immunization Program Standards Manual Population and Public Health yang dipublikasikan tahun 2015, adapun negara endemis hepatitis B terbanyak ada kawasan Afrika dan Asia Tenggara.
Negara di Afrika yang endemis hepatitis B diantaranya Angola, Ghana, Kenya, Nigeria, dan Liberia, sedangkan di Asia Tenggara diantaranya Myanmark, Kamboja, Tiongkok, dan Indonesia.
Selain itu, negara-negara di Amerika, seperti Bolivia, Brasil, dan Peru juga tergolong endemis hepatitis B. Usai ditemui dalam acara "Peranan Uji Diagnostik dalam Memerangi Hepatitis" di Plaza Kuningan, Jakarta, Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Irsan Hasan menyampaikan saran.
"Datang ke negara hepatitis B harus divaksin. Apalagi kalau kita datang dari dan menuju negara endemis tinggi hepatitis B," ungkap Irsan, yang juga sebagai konsultan gastroenterologi, ditulis Jumat (27/7/2018).
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Skrining dan vaksinasi
Irsan memberikan contoh, vaksinasi diperlukan bila Anda datang atau tinggal selama dalam jangka waktu lama ke negara endemis hepatitis B di kawasan Amerika.
"Misal, Anda sebagai penduduk Indonesia datang ke Amerika. Sesampainya di sana, Anda harus melakukan skrining, kemudian divaksinasi (hepatitis B)," Irsan menjelaskan.
Infeksi virus hepatitis B yang menyerang hati bisa menyebabkan penyakit hati akut dan kronis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, diperkirakan sekitar 780 ribu orang meninggal setiap tahun karena hepatitis B yang kian parah, seperti sirosis hati dan kanker hati.
Virus hepatitis B ditularkan melalui kontak dengan darah (donor darah yang terinfeksi). Virus hepatitis B, dilansir dari laman WHO, dapat bertahan hidup di luar tubuh setidaknya selama 7 hari.
Advertisement