Latihan Formasi Hari ke-2, Paskibraka 2018 Lakukan Kesalahan yang Sama

Kesalahan yang dilakukan calon Paskibraka 2018 saat sesi latihan formasi barisan hari ke-2 dinilai masih sama.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 31 Jul 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 19:00 WIB
Calon Paskibraka 2018 saat sesi latihan formasi barisan hari ke-2. (Foto: Aditya Eka Prawira)
Calon Paskibraka 2018 saat sesi latihan formasi barisan hari ke-2. (Foto: Aditya Eka Prawira)

Liputan6.com, Jakarta Kesalahan yang dilakukan calon Paskibraka 2018 saat sesi latihan formasi barisan hari ke-2 dinilai masih sama.

"Tidak bosan-bosannya pelatih menyampaikan ini. Kesalahan kalian hanya itu-itu saja. Gerakan, gerakan, dan gerakan," kata Wakil Koordinator Pelatih Mayor Suswan kepada seluruh calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka saat apel sore di Lapangan PP-PON Kemenpora, Cibubur, Jakarta Timur pada Selasa, 31 Juli 2018.

Dari langkah tegap, pelatih melihat bahwa peserta Diklat Paskibraka 2018 kerap mengabaikan langkah yang sudah diajarkan. Begitu juga ayunan tangan yang dirasa masih seenaknya saja. Termasuk saat manuver, tidak sedikit Paskibraka yang merasa kebingungan.

"Pelatih mau kalian ini punya naluri. Jangan main tabrak saja," kata Suswan. "Ini main tabrak saja, yang penting selesai," katanya menambahkan.

Suswan menginginkan masing-masing anak didiknya memiliki niat agar bisa,"Kalian itu seharusnya berlomba-lomba dengan niat untuk bisa hari ini, biar hari esok tinggal memperbaiki lagi."

Sebab, kalau hari ini saja latihan masih dirasa kacau, mau tidak mau harus mengulangnya dari awal.

 

Sentilan untuk calon Paskibraka putri

Calon Paskibraka 2018 saat sesi latihan formasi barisan hari ke-2. (Foto: Aditya Eka Prawira)
Calon Paskibraka 2018 saat sesi latihan formasi barisan hari ke-2. (Foto: Aditya Eka Prawira)

Sentilan diberikan juga kepada calon Paskibraka 2018 putri yang diajarkan berlatih membawa baki. Menurut Suswan, mereka asal naik saja, tidak meresapi atau menjiwai apa yang menjadi tanggung jawabnya.

"Rasakan bahwa kaki kalian menempel di undak-undak. Yang ada tangan kalian saat memegang baki masih miring dan goyang. Seharusnya, sudah dikunci di kedua siku agar tidak goyang-goyang lagi," ujarnya.

Itu mengapa yang mengemban tugas sebagai pembawa baki adalah perempuan. "Perempuan terkenal halusnya. Kalau laki-laki itu kasar, tidak mungkin bawa baki," kata Suswan.

Saat membawa baki, seharusnya calon Paskibraka putri memperlihatkan kehalusan dan keanggunan, bukan malah sebaliknya.

 

Jangan asal-asalan

Calon Paskibraka 2018 saat sesi latihan formasi barisan hari ke-2. (Foto: Aditya Eka Prawira)
Calon Paskibraka 2018 saat sesi latihan formasi barisan hari ke-2. (Foto: Aditya Eka Prawira)

Pelatih pun kembali mengingatkan agar calon Paskibraka 2018 tidak punya pikiran ingin cepat selesai, sehingga main tabrak saja. Pelatih hanya ingin mereka menampilkan yang terbaik, tahap demi tahap, dan meresapinya. Pakailah segenap perasaan mereka punya.

"Coba kalian buka otak kalian. Pelajari betul itu. Jangan main tabrak saja," kata Suswan menekankan.

Pelatih mau seluruh peserta didik tidak hanya mengandalkan pelatih, termasuk berhitung saat melangkah. Suswan, mengatakan, hitung dalam hati berapa langkah harus bergeser.

"Begitu juga dengan pengibar bendera. Pada saat balik kanan, sudah, balik kanan saja. Titik hentinya di mana tidak tahu, main tabrak juga," ujarnya.

Suswan dan seluruh pelatih, berharap, 68 orang calon Paskibraka 2018 yang akan bertugas di Istana Negara pada HUT ke-73 RI berlatih sungguh-sungguh, dengan niat untuk menampilkan yang terbaik.

"Manfaatkan betul sesi latihan ini. Jangan asal-asalan saja," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya