Liputan6.com, Jakarta Orang yang tidur lebih dari delapan jam semalam lebih mungkin untuk mati muda. Hal itu diungkap dalam sebuah penelitian baru-baru ini.
Dilansir dari The Sun pada Minggu (12/8/2018), mereka yang meluangkan waktu dengan berbaring dan terlelap bisa terkena gangguan tidur serius yang mengganggu pernapasan mereka.
Baca Juga
Peneliti dari Keele University, Inggris menganalisis kualitas tidur tiga juta orang dari 1970 hingga 2017. Para ilmuwan dari Manchester, Leeds University, dan University of East Anglia menemukan, mereka yang tidur lebih dari delapan jam meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 44 persen.
Advertisement
"Penelitian kami memiliki dampak kesehatan masyarakat yang penting karena menunjukkan bahwa tidur berlebihan adalah penanda peningkatan risiko kardiovaskular," ujar peneliti utama studi, Dr. Chun Shing Kwok kepada Mirror.
Simak juga video menarik berikut ini:
Gangguan Pernapasan
"Jika pola tidur yang berlebihan ditemukan, terutama untuk jangka waktu yang panjang selama delapan jam atau lebih, maka dokter harus mempertimbangkan skrining untuk faktor risiko kardiovaskular yang merugikan dan apnea yang obstruktif," tambahnya.
Kwok mengatakan bahwa gangguan tidur serius bisa terjadi ketika pernapasan terganggu selama tidur.
Beberapa orang sendiri sebelumnya mengatakan bahwa masalah yang terjadi karena tidur terlalu lama adalah rasa lemas atau tidak aktif yang berlangsung lama.
Penelitian ini sendiri diterbitkan di Journal of American Heart Association.
Advertisement