Liputan6.com, Jakarta Suhu udara turut memberi efek pada penis. Organ intim pria bisa mengalami penyusutan, ereksinya berkurang, hingga kesulitan mencapai orgasme.Â
"Pembuluh darah di penis tertutup karena suhu dingin," kata Annabelle Knight, pakar seks dan hubungan untuk Lovehoney, mengatakan kepada Metro, dilansir Sabtu (6/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Ketika suhu di lingkungan dingin, tubuh menjadi tegang dan menyempit, hal ini membuat pria jadi tak mudah bergairah dan mempertahankan ereksi. "Rasa dingin membuat penis tidak sensitif. Ini membuatnya sedikit kurang responsif terhadap rangsangan," kata Knight.Â
Advertisement
Saat suhu sedang dingin, panjang penis bisa mengerut hingga 50 persen dan ketebalannya berkurang 20 hingga 30 persen. Hal ini terjadi karena tubuh 'memprogram' dirinya untuk mempertahankan panas dan energi.Â
Jadi, ketika terasa dingin ukuran buah pelir dan penis akan terlihat lebih kecil dari biasanya. Jika pria berusaha menghangatkan maka bisa membantu mencapai orgasme, karena kehangatan merilekskan tubuh.
Â
Â
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Butuh waktu untuk orgasme
Jika hari-hari biasa amat mudah bagi pria mencapai orgasme, tidak pada saat suhu sedangn dingin, Pria bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk orgasme saat kedinginan.
Itu sebabnya, lanjut Knight, lebih mungkin mencapai orgasme jika mengenakan kaus kaki di tempat tidur.
Walau begitu, tak perlu takut dengan performa seks. Asalkan mau menghangatkan diri dan merencanakan waktu tambahan, seks pasti menyenangkan.
"Anda mungkin perlu mempertimbangkan tambahan waktu foreplay untuk menyelesaikan masalah," saran Julia Margo, pakar seks dan salah seorang pendiri merek mainan seks, Hot Octopuss.
'Ketika suhu wilayah bawah Anda meningkat, darah akan mengalir dengan bebas, penyusutan akan berhenti, dan penis akan kembali normal," kata Octopuss.
Â
Advertisement