Liputan6.com, Bandung Anak muda zaman sekarang cenderung memiliki banyak masalah, hal ini membuat remaja jadi alami gangguan kejiwaan.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Kota Bandung Jawa Barat Arlisa Wulandari, masalah yang kerap kali ditemui di anak muda adalah terlibat narkoba, bullying (perundungan) dan melukai diri sendiri.
Baca Juga
Selain itu, Arlisa mengatakan terpaan informasi yang tinggi juga memicu terjadinya gangguan kejiwaan terhadap anak muda.
Advertisement
Â
Â
"Biar pun enggak pake narkoba, mereka mem-bully teman-teman mereka karena kalau kita lihat kan banyak juga film-film mungkin drama Korea atau tentang remaja itu kalau bully itu adalah keren, misalkan begitu. Hal-hal seperti itu kalau yang nonton tidak didampingi, mereka akan menjadi ingin seperti itu," kata Arlisa di Bandung pada Rabu (9/10/2018).
Arlisa mengatakan pendampingan anak muda oleh keluarga saat menerima berbagai macam bentuk informasi tersebut perlu dilakukan. Namun syaratnya tutur Arlisa, latar belakang pendidikan, agama dan budaya keluarga harus memiliki pondasi yang kuat.
Selain keluarga, kata Arlisa, kelompokn harus bekerja sama dengan berbagai institusi pemerintah seperti Kementerian Informasi dan Dinas Pendidikan soal pencegahan anak muda terjerumus menjadi ODGJ.
"Sama saja dengan paparan selebgram yang tidak selalu menunjukkan hal baik. Ada menunjukkan hal konsumtif, cara gaya hidup seperti pacaran yang bebas itu adalah hal keren. Saya lihat pengikutnya banyak banget selebgram yang justru aneh - aneh itu," ujar Arlisa.
PDSKJI Kota Bandung meminta seluruh kelompok masyarakat terlibat untuk mengantisipasi pemicu masalah terhadap anak muda. Hal itu untuk meminimalisir bertambahnya ODGJ yang ada. Data yang dimiliki PDSKJI pada beberapa tahun lalu, tercatat sebanyak 73 ribu masyarakat di Jawa Barat terpapar gangguan kejiwaan. (Arie Nugraha)
Â
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.