Liputan6.com, Jakarta Konsep tugas ayah hanya mencari nafkah memiliki efek pada hubungan ayah dan anak-anaknya menjadi tidak berkualitas.
Baca Juga
Konsep tersebut tentu saja salah besar. Tugas utama ayah adalah mengurus keluarganya, ini termasuk membuat anak istrinya merasa nyaman dan tenang.
Advertisement
Termasuk memenuhi kebutuhan materi dan psikologis anak-anaknya. Untuk pemenuhan materi, para ayah pasti sudah mengerti dan menjalaninya. Bagaimana dengan pemenuhan aspek psikologis anak?
Kedekatan Ayah dan si Kecil
Pada anak usia dini masih butuh banyak stimulasi bukan hanya dari ibunya, tapi juga ayah. Caranya lewat bermain. Anak-anak yang tumbuh dan bermain bersama seorang ayah, cenderung kuat secara non-verbal dan memiliki nalar spesial yang baik seperti dalam bidang matematika, ilmu pengetahuan dan teknik.
Hal ini dikarenakan, seorang ayah lebih banyak melakukan kegiatan fisik dan beraktivitas di luar serta bermain dengan permainan bersama anak. Direktur Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Tatang Sudrajat mengatakan bahwa peran ayah sangat membantu lebih cepat untuk tumbuh kembang anak.
"Bila ayah membantu dalam hal pendidikan terutama perempuan. Si anak akan menjadi lebih (cerdas),” ujar Tatang, saat ditemui di Alam Sutera, 1 Oktober 2018.
Advertisement
Bebas Gadget
Usahakan untuk selalu meluangkan waktu bermain bersama si kecil. Misalnya, bermain ciluk ba jelang ke kantor, berlarian di taman rumah, jadikan tangan sebagai tempat bergelantungnya.
Bagi yang memiliki anak jelang remaja, tentu akan sulit mengajaknya bermain. Untuk itu perlu inisiatif dari ayah membuat quality time.
"Tentukan waktu-waktu tertentu untuk berkumpul bebas gadget. Bicarakan dan buatlah rencana jalan-jalan bersama anak, agar mereka merasa dilibatkan dan didengar suaranya," ujar Tata.
Laporan Mega Rasmiyati/ Dream.co.id