Dongeng di Lombok, Tradisi yang Bantu Pulihkan Mental Anak Usai Bencana

Tradisi saat memulai dongeng di Lombok dimulai dengan ajakan "man juluk man".

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Nov 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2018, 12:00 WIB
Lombok
Mendongeng juga dianggap sebagai salah satu cara untuk memulihkan mental anak-anak yang terdampak gempa di Lombok. (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Liputan6.com, Lombok Sebagai wilayah terdampak gempa, Lombok tentunya juga memerlukan hiburan, khususnya bagi anak-anak. Dongeng menjadi salah satu sarana untuk memberikan hal tersebut. 

"Kalau di Lombok, tutur cerita dongeng itu dari dulu. Sejak kami kecil sudah ada orangtua kami yang bercerita," ujar Pembina Komunitas Kerajaan Dongeng Indonesia Herman Husdiawan kepada Health Liputan6.com di Lombok, Sabtu (12/11/2018).

Herman yang akrab disapa Wawan ini mengatakan, tradisi saat memulai dongeng di Lombok dimulai dengan ajakan "Man juluk, man". Kemudian, anak-anak akan menjawab dengan "Man".

"Itu artinya anak-anak sudah siap mendengar cerita. Itu waktu orangtua kami mengatakan itu, kami diam dan penasaran mendengar cerita," ungkap Wawan.

Wawan mengatakan, kampanye mendongeng yang dilakukannya bertujuan mengajak orangtua agar mampu menyampaikan pesan pendidikan dengan cara yang tidak menggurui.

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melalui Festival Dongeng Internasional Indonesia 2018 di Lombok. Wawan dan komunitasnya ikut terlibat dalam rangkaian kegiatan tersebut.

 

Pulihkan mental anak lewat dongeng

Dongeng di Lombok
Tradisi saat memulai dongeng di Lombok dimulai dengan ajakan "Man juluk, man". (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Mendongeng juga dianggap sebagai salah satu cara untuk memulihkan mental anak-anak yang terdampak gempa di Lombok.

"Ini adalah salah satu cara terapi psikososial," ujar Wawan. "Ini banyak korban gempa tapi sudah lebih happy karena sering kami datangi dan sering kami dongengi."

Hal itu juga diamini oleh istri Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah. Dalam kesempatan tersebut, dia juga sempat menjajal bercerita untuk anak-anak.

"Anak-anak itu mau tidak mau sebagai pihak yang rentan pastinya ada efek dari kejadian selama ini. Ini bagian dari trauma healing," ujar Niken.

"Kalau bisa dilakukan oleh orangtua di pengungsian masing-masing itu lebih baik."

 

Sarana belajar tentang gizi

Dongeng di Lombok
Kegiatan mendongeng juga salah satu cara untuk mengedukasi tentang nutrisi.(Foto: Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Tak hanya ampuh sebagai terapi trauma pada anak-anak, dongeng juga terbukti jadi sarana yang baik untuk menyampaikan informasi seputar gizi.

Salah satu pendongeng yang juga merupakan External Communication Danone for ELN & Medical Nutrition Anindita Saraswati mengatakan, kegiatan mendongeng juga salah satu cara untuk mengedukasi tentang nutrisi.

"Selain edukasi untuk nutrisi juga untuk trauma healing," ujar Dita yang juga tergabung dalam Bintang Nutricia.

Dua tempat yang didatangi oleh Kerajaan Dongeng Indonesia dan Bintang Nutricia adalah Museum Negeri NTB dan juga dusun Jelateng yang merupakan salah satu pengungsian.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya