Liputan6.com, Jakarta Menurut Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia Rahmi Amtha sebelum seseorang terkena kanker mulut pasti ada lesi pra kanker terlebih dahulu. Bila pada saat lesi prakanker dilakukan intervensi bisa mencegah kondisi tersebut menjadi kanker.
"Jadi, kalau sudah tahu ada lesi prakanker di awal, sekitar 65 persen bisa kita cegah menjadi kanker mulut," kata Rahmi dalam edukasi SAMURI: Periksa Mulut Sendiri di Jakarta pada Kamis (13/12/2018).
Baca Juga
Sayangnya kehadiran lesi prakanker kerap dianggap bukan masalah, 'Ah nanti sembuh sendiri'. Padahal, tidak bisa dianggap remeh bila menemukan lesi putih atau lesi merah yang ada rongga mulut.
Advertisement
Untuk mengetahui ada tidaknya lesi prakanker, caranya dengan SAMURI yakni Periksa Mulut Sendiri. Ada sembilan area di rongga mulut yang diperiksa seperti di area bibir, lidah, dasar lidah, gusi, dasar mulut, pipi, langit-langit mulut dan kelenjar air liur.
Jika rajin memeriksa rongga mulut, pasti paham bila ada perubahan pada warna, bentuk, ukuran, dan tekstur.
Minimal seminggu sekali SAMURI
Hingga kini, Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia belum menentukan seberapa sering sebaiknya melakukan SAMURI. Bisa setiap hari, entah itu sebelum gosok gigi pagi atau malam hari.
"Memang disarankan sesering mungkin, tapi paling tidak dalam seminggu ada melakukan SAMURI," kata Rahmi.
"Intinya, itu kita bisa merasakan perubahan, bila ada perubahan segera tertangkap," kata Rahmi.
Bila menemuka ada lesi prakanker, seperti sariawan yang tak kunjung sembuh lebih dari empat minggu dan tak sakit atau seperti jamur, segera ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan. "Jangan ditunda, karena meningkatkan kecenderungan sel menjadi ganas," pesan wanita yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti ini.
Â
Advertisement