Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Balanitis, Kondisi Bengkak dan Gatal pada Penis yang Tidak Disunat

Seseorang yang tidak disunat lebih rentan mengalami balanitis. Ini alasannya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Jan 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 23:59 WIB
Ilustrasi pria masturbasi (iStockphoto)
Balanitis sebabkan kulit di kepala penis terasa gatal dan bengkak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu masalah pada penis yang mungkin belum pernah Anda dengar adalah balanitis. Kondisi ini menyebabkan bengkaknya kulup atau kepala penis dan mempengaruhi sekitar satu dari dua puluh pria.

Mengutip dari Healthline pada Jumat (4//1/2019), balanitis sebagian besar terjadi pada pria yang tidak disunat. Walau menyakitkan, namun biasanya ini bukanlah masalah yang serius dan bisa dihilangkan dengan obat topikal.

Balanitis sendiri adalah peradangan yang seringkali disebabkan oleh infeksi atau kondisi kulit kronis. Kebersihan yang buruk bisa menyebabkan hal tersebut. Kondisi tersebut sering disebabkan oleh pertumbuhan berlebih bakteri atau ragi.

Kulit di ujung penis sendiri menjadi tempat yang ideal bagi organisme tersebut untuk tumbuh. Hal tersebut karena kulit ini menjebak kelembapan di sekitar kepala penis.

Selain itu, iritasi yang bisa menyebabkan balanitis juga bisa terjadi karena sabun yang tidak dibilas dengan benar saat mandi, penggunaan sabun yang mengeringkan kulit, lotion beraroma atau semprotan pada penis, hingga beberapa obat-obatan tertentu. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Dianjurkan untuk sunat

Ilustrasi pria masturbasi (iStockphoto)
Orang yang pernah kena balanitis dianjurkan untuk sunat (iStockphoto)

Beberapa gejala yang dirasakan antara lain kulup yang terasa mengencang, alat kelamin gatal, rasa sakit di area kelamin, hingga kulit penis terasa sakit.

Penyakit ini biasanya didiagnosis saat sebagian besar gejala terlihat. Dokter juga akan menentukan apakah ada sel bakteri atau jamur penyebab balanitis. Namun, apabila terjadi kondisi kulit yang kronis, dokter mungkin akan melakukan biopsi.

Untuk pengobatannya, yang harus pertama dilakukan adalah menghentikan semua penggunaan sabun wangi, lotion, atau bubuk. Hanya gunakan air hangat untuk membersihkannya.

Selain itu, dokter biasanya akan membuat resep obat anti-gatal berbentuk krim untuk peradangan. Krim dengan steroid mungkin juga akan diberikan untuk mengurangi peradangan.

"Di samping memberikan obat-obatan untuk menghilang penyebab, untuk menangani balanitis perlu juga dilakukan irigasi untuk membersihkan smegma dari lapisan bahwa kulit preputium," tulis dr. Andika Widyatama dalam Klikdokter.com.

"Dianjurkan untuk melakukan sirkumsisi (sunat) pada penderita balanitis untuk mencegah berulangnya infeksi tersebut," saran Andika.

Pencegahan juga bisa Anda lakukan dengan menghindari penggunaan parfum di penis dan juga mengeringkan dengan benar alat kelamin setelah mandi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya