Udara Buruk, Banyak Warga Bangkok Derita Batuk Berdarah

Tidak hanya manusia, masalah polusi udara di Bangkok juga sebabkan beberapa hewan peliharaan terkena penyakit

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Feb 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 18:00 WIB
Polusi Buruk, Anak-Anak Thailand Sekolah Pakai Masker
Seorang wanita menjemput anak-anaknya dari sekolah lebih awal karena polusi di Bangkok (30/1). Meningkatnya partikel berbahaya yang dikenal dengan PM 2,5 akhir Desember lalu membuat 437 sekolah di Bangkok tak beroperasi. (AFP Photo/Lillian Suwanrumpha)

Liputan6.com, Jakarta Bangkok, Thailand sedang mengalami polusi udara yang parah. Beberapa warga dan hewan peliharaan, dilaporkan mengalami batuk darah dan mimisan akibat kejadian tersebut.

Polusi udara yang parah menyebabkan ibukota Thailand ini diselimuti kabut asap tebal selama beberapa minggu. Para penduduk terpaksa mengenakan masker untuk melindungi diri.

Melansir New York Post pada Jumat (1/2/2019), beberapa masyarakat bahkan membagikan gambar-gambar mengerikan di media sosial. Mereka menunjukkan keluarnya darah dari hidung dan di tangan mereka. Beberapa hewan peliharaan juga dilaporkan menderita penyakit akibat kabut asap.

Seorang karyawan bernama Nutthawut Sirichainarumi membagikan pengalamannya di media sosial. Dia memperlihatkan maskernya basah karena darah.

"Dua hari yang lalu, hidung saya sakit saat bernapas. Saya bersin sepanjang malam dan itu menjadi lebih buruk ketika bersin saya mengandung darah keesokan paginya," kata Sirichainarumi. Dia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengalami bersin darah.

"Saya percaya kalau debu harus disalahkan," tambahnya.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Mengganggu manusia dan hewan

Polusi Buruk, Anak-Anak Thailand Sekolah Pakai Masker
Seorang anak perempuan mengenakan masker meninggalkan sekolah saat polusi udara tingkat tinggi di Bangkok, Thailand (30/1). Polusi buruk dinilai tak sehat untuk seluruh masyarakat, khususnya anak-anak. (AP Photo/Sakchai Lalit)

Warga lain bernama Seine Premmanuspaisal mengatakan, dirinya didiagnosis dengan infeksi paru-paru setelah muntah dan batuk darah selama tiga hari. Padahal, dia tidak memiliki penyakit apapun terkait pernapasan sebelumnya.

"Meskipun Anda berpikir Anda sehat, lingkungan mengerikan ini akan mengganggu Anda dalam berbagai cara," ujarnya.

Tidak hanya manusia, seorang dokter hewan setempat juga menerima kelinci peliharaan dengan darah di hidungnya. Selain itu, seorang pemilik anjing mengatakan bahwa pudel peliharaannya harus kehilangan suaranya akibat paru-paru, trakea, dan alveolinya tertutup debu.

"Saya berharap cerita anjing saya akan mengingatkan orang-orang tentang betapa buruknya polusi," kata pemilik anjing tersebut.

Sebuah pengawas indeks kualitas udara independen, Air Visual mengungkapkan, kualitas udara di Bangkok berada di level tidak sehat yaitu 171. Naik dari 156 di awal bulan ini. Dilaporkan, 437 sekolah ditutup sejak Rabu hingga Jumat.

Sementara, beberapa alasan terjadinya kabut polusi ini antara lain: asap dari lalu lintas, konstruksi yang tidak diatas, pembakaran tanaman, hingga asap pabrik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya