Liputan6.com, Jakarta Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi merupakan salah satu upaya yang bisa menekan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypty, si vektor demam berdarah dengue (DBD). Namun, ingat jangan hanya dikuras tapi dibersihkan dengan menggunakan sikat.
Menurut Kepala Unit Kajian Pengendalian Hama Permukiman IPB, Prof drh Upik Kesumawati Hadi, telur nyamuk Aedes aegypti sangat bandel. Sehingga perlu upaya lebih saat mengurasnya.
Baca Juga
"Di perkotaan, kita sangat takut pada aedes aegypti. Seminggu bak tidak dibersihkan di dinding akan ada flek-flek hitam. Itu telur aedes. Telur ini sangat tahan kering, meskipun tidak ada air dia bisa hidup," kata Upik seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/2/2019).
Advertisement
Selain menguras tempat penampungan air, upaya lain mengendalikan nyamuk adalah menutup tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk ditambah perlindungan diri, misalnya pemakaian obat anti nyamuk.
"Perlu diperhatikan kalau tetangga tidak menerapkan 3M plus pengaruhnya akan sedikit. Pastikan bukan hanya kita yang melakukannya," kata Upik.
Nyamuk ini tularkan penyakit dari induk ke keturunannya
Nyamuk Aedes aegpty bertelur di berbagai tempat. Saat telur menetas maka dia menjadi jentik, pupa lalu nyamuk dewasa. Sebelum berkelana mencari mangsa dia beristirahat dulu selama 17 jam di gantungan baju dan tempat-tempat gelap.
"Aedes aegypti menularkan penyakit selain lewat gigitan juga lewat transovarial (menularkan virus penyakit dari induk ke keturunannya)," kata Upik. (Antara/Lia Wanadriani Santosa)
Advertisement