Lakukan 7 Hal Ini saat Kamu Menghadapi Body Shaming

Lakukan ini saat menghadapi body shaming agar tetap bahagia dan percaya diri

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 13 Mar 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 06:00 WIB
Bullying Penindasan dan Kekerasan
Ilustrasi Foto Bullying (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Siapapun ingin punya bentuk tubuh ideal, layaknya model yang berlenggak-lenggok di atas catwalk. Ketika bentuk tubuh berubah, seperti gemukan atau kurusan, orang lain langsung berkomentar.

Tentu saja, komentar itu seringnya bikin tidak nyaman bahkan sakit hati. Tak sedikit pula bisa menumbulkan rasa minder dan penuh ketidakpercayaan diri di mana pun berada.

Mengomentari bentuk tubuh atau body shaming sangat tidak dianjurkan. Selain menyebabkan sakit hati, body shaming dapat mengganggu kesehatan mental seseorang.

Apakah Anda mengalami hal seperti itu? Lakukan ini saat menghadapi body shaming agar tetap bahagia dan percaya diri, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Tak Merugikan, Abaikan Saja Perkataan Orang Lain

Perubahan yang terjadi pada tubuhmu akan selalu menjadi bahan pembicaraan orang lain. Daripada sakit hati, lebih baik abaikan semua perkataan tersebut.

Anda tidak perlu membalas perkataan yang tidak penting. Lebih baik gunakan waktu untuk berpikir positif agar bisa menerima diri sendiri apa adanya tanpa lelah untuk terus berusaha memperbaiki diri.

Anggap saja komentar tersebut sebagai bentuk kecemburuan karena mereka tidak punya apa yang Anda miliki, sebagai penghiburan buat diri. Dengan demikian, hidup Anda akan jadi lebih tenang dan pastinya semakin bahagia.

2. Menutupi Kekurangan dan Tunjukkan Kelebihan

Wanita
Ilustrasi wanita (iStockphoto)

Setiap manusia memiliki kekurangan, namun Anda bisa menyiasati kekurangan tersebut dengan menonjolkan kelebihan yang ada dalam diri. Misalnya, kalau memiliki betis yang besar, Anda bisa menggunakan jeans atau celana panjang untuk menutupinya, sehingga orang lain tidak akan notice betis Anda.

Salah satu bagian tubuh boleh saja kurang mendukung, tapi Anda bisa menyiasatinya dengan cara-cara yang positif. Tunjukkan pula kelebihan yang Anda punya kepada orang lain, baik dalam bidang seni, musik, atau bahasa, dan lainnya.

3. Sosialisasikan Dampak Body Shaming

Korban body shaming semakin hari sepertinya terus saja ada. Guna mengatasinya, Anda bisa mensosialisasikan dampak dari body shaming kepada orang lain.

Gunakan media sosial, seperti Facebook, YouTube, atau Instagram untuk mengajak orang lain agar berhenti memberikan kritik pedas terhadap bentuk tubuh orang lain. Kalau perlu, Anda bisa menambahkan postingan yang bertajuk “stop body shaming”.

Pada awalnya, orang lain mungkin akan memberikan komentar pedas. Tapi lama-kelamaan, orang lain semakin sadar betapa buruknya dampak body shaming bagi kesehatan mental.

4. Ajak Mereka Bicara Empat Mata

Teman curhat (iStock)
Ilustrasi teman curhat. (iStockphoto)

Kalau tiga cara di atas belum berhasil, Anda bisa mengajak berbicara empat mata. Sampaikan dampak perkataan mereka terhadap kelangsungan hidup Anda, termasuk perkembangan psikis dan mental.

Agar tidak menimbulkan konflik, sampaikan baik-baik tanpa menunjukkan kesan marah atau kesal. Jika Anda tidak mengenal orang yang mengejek tersebut, Anda bisa menghubungi mereka lewat media sosial untuk membicarakan dampak body shaming.

Dengan demikian, orang lain sadar bahwa mengurus dirinya sendiri jauh lebih penting daripada mengurus atau mengejek bentuk tubuh orang lain.

5. Perluas Lingkup Pergaulan

Omongan orang lain sebaiknya jangan diambil pusing, apalagi kalau sampai membuat Anda takut untuk bergaul dengan banyak orang. Manfaatkan waktu untuk mencari teman baru, sehingga lingkup pergaulan semakin luas.

Anda bisa berkenalan lewat media sosial atau bergabung dalam komunitas tertentu. Sebelum melakukannya, Anda harus mau membuka diri terhadap lingkungan yang baru.

Sebab, pola pikir orang-orang yang ada di dalamnya pasti berbeda dibandingkan lingkungan yang lama. Jika mampu beradaptasi dengan baik, Anda akan menemukan satu atau dua orang yang bisa dijadikan teman baik.

6. Katakan “I Love Myself”

body shaming
body shaming/copyright: rawpixel

Sebelum mencintai orang lain, Anda harus belajar mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Jika Anda berhasil mencintai diri sendiri, apapun yang orang lain katakan sama sekali tidak akan menyakiti perasaan Anda.

Karena memang Anda mau menerima diri sendiri apa adanya. Sehingga Anda tidak lagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Belajar mencintai diri sendiri membutuhkan proses, tapi kalau bertekad, usaha yang Anda lakukan akan membuahkan hasil maksimal. Katakan “I love myself more than anyone” secara tulus agar kalimat ini memberikan kekuatan tersendiri bagi diri untuk hadapi body shaming.

7. Belajar Memaafkan Orang Lain

Meskipun perkataan orang lain sangat menyakitkan, Anda harus mau belajar memaafkan mereka. Menyimpan dendam tidak baik untuk kebahagiaan jiwa Anda.

Daripada kesalahan orang lain terus-menerus mengusik hidup Anda, lebih baik maafkan mereka agar hidup Anda menjadi lebih tenang.

Bangun energi positif agar Anda dapat melupakan kesalahan orang lain. Jika suatu hari mereka kembali mengejek, Anda tidak akan terpancing oleh ejekan body shaming karena hidup Anda sudah terlanjur bahagia berkat memaafkan.

Bangun Rasa Percaya Diri yang Maksimal

Meskipun sosialisasi stop body shaming sudah sering dilakukan, tapi sepertinya masih banyak orang yang tidak memedulikan. Gunakan tips-tips di atas agar Anda dapat menghadapi body shaming dengan bijak dan tenang.

Di samping itu, bangun rasa percaya diri sampai ke level maksimal agar perkataan orang lain tidak menurunkan rasa percaya diri Anda saat tampil di depan banyak orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya