Manfaat Tes DNA, Lebih dari Sekadar Mencari Hubungan Keluarga

Selama ini tes DNA dianggap untuk mencari apakah seseorang memiliki hubungan keluarga.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Mar 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2019, 12:00 WIB
Ilustrasi gen
Ilustrasi gen (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Di Indonesia, tes DNA hanya dianggap untuk mencari tahu tentang riwayat keturunan saja. Seperti untuk mengetahui apakah ada hubungan orangtua dan anak pada orang yang diuji. Padahal sebenarnya, tes ini bisa memperlihatkan kondisi tubuh lebih jauh, bahkan menunjukkan risiko penyakit yang terkandung dalam gen Anda.

Jika dulu tes DNA membutuhkan biaya besar dan mengharuskan seseorang untuk menunggu cukup lama, saat ini uji semacam itu bisa dilakukan dengan cepat. Beberapa perusahaan bahkan menawarkan tes genetik via daring, hingga menciptakan alat tes DNA yang bisa dilakukan di rumah.

Nutrisionis holistik Ameer Rosic menuliskan di Huffington Post, dikutip Senin (3/11/2019), uji genetik memang terdengar sangat canggih. Namun, prosesnya sederhana.

"DNA dikumpulkan dari air liur dan/atau darah. Laboratorium lalu menganalisis jumlah, pengaturan, dan karakteristik kromosom dalam DNA dan mengidentifikasi gen-gen abnormal dan bermutasi, serta penanda untuk penyakit yang diturunkan," kata Rosic.

Rosic mengatakan, ada banyak manfaat dari tes DNA. Namun paling tidak ada tiga manfaat terbesar dari tes ini, jika dibandingkan sekadar mencari tahu tentang asal usul seseorang.

Apa saja kegunaannya?

DNA dan Genetik (iStockphoto)
Ilustrasi DNA dan Genetik (iStockphoto)

1. Mengungkap penyakit warisan

Rosic menuliskan, dengan melihat hasil tes DNA, Anda bisa melihat apakah ada penyakit yang menurun secara genetik. Dengan berbekal data ini, seseorang bisa mengambil langkah-langkah yang menghindari pemicu masalah kesehatan tersebut.

"Misalnya, Anda bisa mengetahui apakah Anda memilik imutasi gen SNCA (PARK1) yang bisa memicu penyakit parkinson. Tes juga bisa menyaring pertanda risiko kanker yang diwariskan seperti BRCA1 dan BRCA2 yang terkait dengan kanker payudara. Jika ada mutasi pada gen ini, ada peningkatan risiko kanker payudara."

2. Mengidentifikasi mutasi

Tes genetik bisa mengidentifikasi mutasi yang menyebabkan defisiensi enzim berbahaya. Misalnya, kekurangan enzim yang disebut MTHFR. Enzim ini bertanggung jawab atas banyak reaksi biokimia dalam tubuh, termasuk asimilasi B12 dan mengatur jalur detoksifikasi.

Kadar enzim yang rendah mendatangkan masalah kesehatan. Mulai dari aneia, Epstein Barr, Lupus, hingga kanker. Ada lebih dari 50 varian genetik dari mutasi MTHFR.

3. Merancang gaya hidup

Tes genetik memberikan Anda kemungkinan untuk merancang gaya hidup, serta menghindari aktifnya gen bermasalah.

"DNA bukan takdir Anda," kata Rosic menuliskan.

"'Itu ada di gen saya. Saya tidak bisa mengendalikannya' kalimat ini mitos yang menyesatkan. Pada saut saat 10 hingga 15 persen gen Anda 'dihidupkan' dan dengan demmikian menentukan apa yang terjadi dalam tubuh Anda."

Maka dari itu, apa yang Anda lakukan dan bagaimana Anda melakukan sesuatu, mengatur bagaimana gen bisa diekspresikan. Mulai dari makanan, olahraga, stres, paparan lingkungan, hingga tidur.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya