Liputan6.com, Jakarta Gatal di sekitar organ intim wanita menimbulkan rasa tak nyaman. Apalagi ditambah dengan rasa khawatir karena tak tahu penyebabnya.
Ketika gatal menyerang di organ intim wanita hingga berhari-hari, sebaiknya segera periksakan k dokter untuk mencari tahu penyebabnya seperti disampaikan Asisten Profesor Bidang Kebidanan dan Kandungan University of Texas, Amerika Serikat, Dr Jill Krapf.
Baca Juga
Berikut ini kemungkinan penyebab gatal vagina yang paling umum menurut penelitian yang diterbitkan oleh Prevention dikutip Hivisasa, Kamis (4/4/2019).
Advertisement
1. Sabun atau pakaian dalam baru
Mengganti produk untuk tubuh seperti sabun mandi atau celana dalam bisa menyebabkan kondisi yang dikenal dengan dermatitis kontak. Hal ini menyebabkan kulit bereaksi terhadap alergen atau iritasi yang tidak sesuai dengannya. Salah satunya menyebabkan rasa gatal di area vagina.
2. Vaginosis bakteri
Apabila bakteri alami di vagina tak seimbang dengan jenis bakteri tertentu bisa menyebabkan gatal. Bakteri vaginosis bisa memunculkan gejala-gejala lain seperti keluarnya cairan dan bau amis.
3. Infeksi ragi
Kondisi ini akibat berkembangnya ragi di dalam vagina, yang membuat jaringan vagina meradang. Alhasil, wanita tersebut kerap merasa gatal-gatal di organ intimnya. Gejala lain dari infeksi ragi ini yakni keputihan yang tebal berwarna putih dan sensasi terbakar ketika kencing.
Advertisement
4. Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti trikomoniasis, klamidia, dan herpes genital dapat menyebabkan rasa gatal yang biasanya disertai dengan keputihan di antara gejala lainnya.
5. Menopause
Vagina terasa gatal juga bisa karena perubahan hormon selama dan setelah menopause. Atrofi vagina, yang merupakan pengeringan dan penipisan vagina setelah menopause, menyebabkan gatal-gatal dan ketidaknyamanan pada vagina.