Hindari Mengoleskan Odol dan Mentega pada Luka Bakar

Ada risiko ketika mengoleskan odol dan mentega kerap dilakukan usai terkena luka bakar.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 15 Apr 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 13:00 WIB
Pasta Gigi (iStockphoto)
Luka bakar sembuh pakai odol dan mentega, benarkah? (iStockphoto)

Liputan6.com, Bogor Ketika kulit mengalami luka bakar kena cipratan minyak panas atau cairan kimia, sebagian besar orang akan mencari odol (pasta gigi) dan mentega untuk digunakan sebagai pertolongan pertama. Sayangnya, upaya pertolongan luka bakar dengan menggunakan odol dan mentega keliru.

Dokter umum dan Kepala Unit Emergency RS Pondok Indah, Felix Samuel menekankan, cara tersebut justru makin memperparah luka bakar.

"Pas tersiram minyak panas, jangan obati luka bakar pakai odol dan mentega ya. Bukan sembuh nanti, jadinya makin iritasi dan menambah peradangan. Bisa juga kena infeksi," tegas Felix di Royal Tulip Gunung Geulis Resort, Bogor, Jawa Barat, ditulis Senin (15/4/2019).

Tak hanya odol dan mentega, luka bakar juga tidak boleh diolesi kecap dan lainnya. Hal ini malah membuat infeksi pada jaringan kulit. 

Pertolongan pertama yang tepat dengan segera membilas luka bakar dengan air. 

"Apalagi kalau seketika muncul bengkak. Membersihkan dengan air mengalir akan mendinginkan permukaan jaringan," saran Felix.

Lalu, keringkan luka bakar dengan kain atau handuk yang bersih. Jika luka bakar cukup parah, maka setelah membersihkan dengan air mengalir, Anda dapat ke fasilitas kesehatan untuk diobati lebih lanjut.

Simak video menarik berikut ini:

Salep khusus

Kecantikan
Ada salep untuk luka bakar. (iStockphoto/Ridofranz)

Untuk penanganan luka bakar di rumah sakit, ada salep atau krim khusus untuk pasien. Setelah luka bakar dibersihkan, salep khusus akan dioleskan ke area luka bakar.

"Salep khusus buat luka bakar berfungsi sebagai antibiotik dan zat yang bisa merangsang pertumbuhan jaringan penyembuhan," ujar Felix yang berpraktik di RSPI - Pondok Indah.

Luka bakar adalah kondisi rusaknya atau hilang jaringan tubuh (kulit, jaringan bawah kulit) yang disebabkan paparan sumber panas, seperti air panas dan cairan kimia. Kejadian luka bakar banyak terkait tersiram air panas dan terkena api.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya