Tusuk Telinga Pakai Jarum demi Atasi Serangan Jantung, Cuma Mitos?

Masyarakat masih menganggap, tusuk telinga pakai jarum bisa mengatasi serangan jantung.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Mei 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2019, 18:00 WIB
Cara membersihkan telinga
Tusuk telinga pakai jarum bisa mengatasi serangan jantung itu hanya mitos. (Sumber: Unshplash)

Liputan6.com, Jakarta "Saya masih menemukan orang yang kena serangan jantung, lalu ditusuk telinganya pakai jarum. Bukan hanya di telinga saja, ujung jari juga ditusuk. Pokoknya sampai mengeluarkan darah."

Cerita dari dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay menyoroti masih adanya anggapan masyarakat yang beredar soal penanganan serangan jantung. Penanganan tersebut tidaklah tepat untuk serangan jantung.

"Masyarakat masih menganggap seperti itu. Dengan harapan katanya itu (tusuk jarum di telinga dan ujung jari) bisa menolong. Akhir cerita dari pasien itu, dia tidak jadi dibawa ke rumah sakit dan malah kena komplikasi," ujar Vito dalam kiriman video Instagram pribadinya kepada Health Liputan6.com, Kamis (2/5/2019).

Ketika terjadi komplikasi, si pasien pun baru dilarikan ke rumah sakit. Padahal, hal itu penanganan yang keliru. Menusuk telinga pakai jarum tidak akan membantu atasi serangan jantung. Yang terjadi pasien bisa kena komplikasi.

"Ketika terjadi serangan jantung, sebaiknya dibawa ke rumah sakit. Entah penyebabnya apa, yang penting ditangani medis," lanjut Vito.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video menarik berikut ini:


Pertolongan pertama

Pertolongan CPR
Ilustrasi Foto Pertolongan Resusitasi Jantung Paru atau Cardiopulmonary resuscitation (CPR) (iStockphoto)

Saat orang yang bersangkutan pingsan karena serangan jantung, Anda bisa berikan pertolongan pertama. Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah konsultan Dicky Hanafy pernah menjelaskan cara memberikan pertolongan pertama pada orang yang kena serangan jantung.

"Perhatikan napas dan denyut nadi seseorang, apakah masih berdetak atau tidak. Kalau orang yang pingsan itu tidak ada denyutnya, segera beri napas buatan," kata dokter yang berpraktik di Pusat Jantung Nasional RS Harapan Kita Jakarta.

Adapun cara pertolongan pertama pada orang pingsan yang henti jantung dan tidak sadar, Anda bisa melakukan pernapasan buatan. Lakukan penekanan di dada dengan kecepatan 100 sampai 120 kali per menit dan kedalaman 6 cm. Kemudian berikan bantuan napas sebanyak dua kali.

Jika sudah bernapas kembali, baringkan miring 30-45 derajat, posisi kepala miring, pastikan lidah tidak menghalangi jalur napas dengan menengadahkan kepala. Bawa ke rumah sakit. Cek terus, apakah ia bernapas. Lihat apakah ada gerakan dada dan perut sambil mendekatkan pipi di atas hidung atau mulut orang yang bersangkutan.

Rasakan embusan napasnya. Jika tidak ada napas, berikan kembali bantuan napas. Lain halnya, jika orang yang kena serangan jantung masih sadar, minta perhatian pada orang sekitar bahwa ada orang yang kena serangan jantung. Segera cari bantuan tenaga medis.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya