Bukan dengan Pasta Gigi, Ini Cara Terbaik Lindungi Diri dari Gas Air Mata

Cara terbaik untuk melindungi mata dari tembakang gas air mata bukan pasta gigi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Mei 2019, 16:35 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2019, 16:35 WIB
6 Peristiwa Unik Saat Massa Prabowo Serbu MK
Para pendemo ini sengaja mengoleskan pasta gigi di wajahnya untuk meminimalisasi efek pedas gas air mata, Jakarta, Kamis (21/8/2014) (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta Mengoleskan pasta gigi di bawah mata jadi cara sebagian demonstran serta orang-orang yang berada di sekitar aksi 22 Mei 2019 di Jakarta mengurangi efek gas air mata. Sayangnya, cara tersebut tidak terlalu efektif mengurangi efek gas air mata.

"Memakai pasta gigi maupun sunblock malah juga dapat menyerap gas, sehingga tidak efektif," kata dokter spesialis mata konsultan Gitalisa Andayani dalam pesan teks ke Liputan6.com pada Kamis (23/5/2019).

Bukannya mengurangi risiko dari paparan gas air mata, malah efeknya bisa lebih parah.

"Zat-zat kimia di dalamnya (pasta gigi atau sunblock) bisa bereaksi dengan zat-zat kimia yang terkandung di gas air mata," lanjut Gita.

 

Sisa Gas Air Mata Aksi 22 Mei
Petugas Sudin Bina Marga Jakarta Barat membagikan masker dan pasta gigi kepada pengendara motor di Jalan KS Tubun, Petamburan, Kamis (23/5/2019). Sisa gas air mata untuk membubarkan massa dalam kericuhan aksi 22 Mei masih terasa dan mengganggu aktvitas pengguna jalan (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Lalu, apa cara terbaik mengurangi efek paparan gas air mata?

Gita menjelaskan bahwa proteksi terbaik adalah dengan memakai topeng gas (gas mask). Penggunaan alat ini mampu melindungi mata dan saluran napas.

"Bila tidak ada, 'escape hood' bisa dipakai. Atau setidaknya (pakai) goggle yang rapat udara," saran dokter yang berpraktik di Jakarta Eye Center ini.

 

Sisa Gas Air Mata Aksi 22 Mei
Pengendara motor mengoleskan pasta gigi ke wajahnya saat melintasi Jalan KS Tubun, Petamburan, Kamis (23/5/2019). Petugas Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat membagikan pasta gigi untuk mengurangi efek gas air mata yang digunakan untuk membubarkan massa aksi 22 Mei. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Bila tidak ada alat yang bisa melindungi mata dan terpapar gas air mata, Gita menyarankan untuk segera membilas atau mengirigasi mata. Bisa dengan air yang mengalir atau cairan fisiologis seperti NaCl.

"(Bila tidak dibilas) reda, tapi sebaiknya cepat ditangani dengan pembilasan. Dan obat-obatan bila diperlukan. Kalau dibiarkan ada risiko gangguan mata lebih berat seperti infeksi kornea," kata Gita.

Bila masih ada keluhan pada mata usai terpapar gas air mata, segera ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Pada umumnya gejala usai terpapar gas air mata tidak berat dan dapat kembali berfungsi seperti sediakala. Jarang terjadi paparan gas air mata menyebabkan perdarahan bola mata, radang kornea, glaukoma, katarak atau kebutaan.

Saksikan juga video berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya