Pakai Topi Sebabkan Kebotakan, Apa Iya?

Beberapa orang percaya sering menggunakan topi bisa menyebabkan kebotakan

oleh Aditya Eka PrawiraLiputan6.com diperbarui 22 Jun 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2019, 12:00 WIB
Jenis Topi Pria
Jenis Topi Pria (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Dulu anak kecil seringkali diberi tahu untuk tidak menggunakan topi di dalam ruangan. Beberapa orang percaya bahwa di balik hal tersebut ada peringatan kesehatan yang diberikan.

"Saya telah ditanyai beberapa orang mengenai hal ini dan saya dapat mengerti mengapa hal ini dianggap benar," kata dokter spesialis kulit Hayley Goldbach, seperti dikutip dari TIME pada Sabtu, 22 Juni 2019.

Dia mengatakan bahwa beberapa orang mulai menggunakan topi untuk menutupi kebotakan. Hal ini mungkin memunculkan asumsi bahwa penggunaan topi memicu kebotakan. Nyatanya, hal ini bukan masalah besar.

"Saya rasa jawaban singkat untuk permasalahan penggunaan topi adalah hal ini bukan permasalahan yang perlu dikhawatirkan," kata Goldbach.

 

Kebiasaan Pakai Topi

Ahli bedah plastik bidang restorasi rambut dan asisten profesor klinis pusat medis Gunung Sinai, New York, Michael Wolfeld mengatakan bahwa gen merupakan faktor yang paling memengaruhi kerontokan rambut.

Michael mengatakan bahwa pola yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan terkait kebotakan disebabkan oleh hormon yang disebut dihydrotestosterone (DHT). Namun, dia juga setuju bahwa kebotakan dapat disebabkan hal lain. Mengikat rambut terlalu kencang dapat memberikan tekanan yang menarik folikel rambut.

"Bila dilakukan dalam jangka panjang, tekanan tersebut dapat menyebabkan rambut rontok," katanya.

Michael mengatakan bahwa seseorang kemungkinan tidak akan memakai topi yang terlalu tekat dan menghasilkan tekanan seperti hal tersebut.

Seberapa ketat topi mungkin adalah masalah yang subjektif. Namun, topi yang terlalu ketat dapat meninggalkan bekas atau lekukan pada kulit.

"Saya rasa bila seseorang memakai topi terlalu ketat dan dalam jangka panjang seperti setiap hari selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun maka hal tersebut dapat merusak rambut dan menyebabkan kerontokan," kata Wolfeld.

Goldbach mengatakan bila topi terlalu ketat kemungkinan dapat menyebabkan iritasi atau inflamasi pada folikel rambut. Hal tersebut kemungkinan tidak akan menyebabkan kebotakan tetapi bisa menjadi salah satu faktor penyebab.

Profesor dermatologi Universitas George Washington Adam Friedman mengatakan bahwa material yang digunakan pada topi seperti pewarna atau tekstil juga bisa menyebabkan rambut rontok.

"Jika topi menyebabkan reaksi alergi di kulit kepala maka rambut bisa rontok karena inflamasi," kata Friedman.

 

Faktor Keturunan Memengaruhi

Bila seseorang telah memiliki faktor keturunan gen yang menyebabkan kebotakan maka inflamasi dapat mempercepat proses kebotakan tersebut.

Dalam beberapa kasus langka, menggunakan topi saat berkeringat juga dapat menjadi salah satu faktor.

"Garam dari keringat dapat membuat kulit iritasi," kata Friedman.

Friedman mengatakan bahwa bila Anda menggunakan topi bekas keringat setiap waktu, iritasi bisa berubah menjadi inflamasi dan mempercepat proses kerontokan rambut. Namun, ia dan para ahli lainnya mengatakan bahwa untuk orang lain kemungkinan hal ini bukanlah faktor risiko serius.

"Secara umum, topi tidak menyebabkan kebotakan," kata Friedman.

Topi justru dapat melindungi kulit kepala dan wajah dari kerusakan akibat sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker kulit.

Manfaat ini jelaslah lebih valid dibandingkan kekhawatiran bahwa topi dapat menyebabkan rambut rontok bahkan kebotakan.

Penulis: Khairuni Cesario

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya