Liputan6.com, Jakarta Asal mula penyebaran hepatitis A di Pacitan berawal dari seorang warga Kecamatan Sudimoro yang terjangkit virus tersebut. Ia rupanya terjangkit setelah makan es cincau.
"Ini baru dugaan saja ya. Karena setelah dilakukan penyelidikan penyebaran kasus, warga terjangkit virus hepatitis usai makan es cincau itu," papar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihantono dalam konferensi pers, Senin (1/7/2019).
Baca Juga
Yang patut dikhawatirkan bukan semata-mata es cincau tapi penjamah makanannya. "Ya, bisa saja para pedagang es cincau keliling itu menjajakan jualannya secara tidak sehat. Air buat es cincau diduga menggunakan air yang tidak dimasak," lanjut Anung.
Advertisement
Â
Pedagang Dadakan
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu menyampaikan, saat Lebaran banyak pedagang es cincau dadakan.
"Kami sebenarnya ingin menemui langsung pedagang es cincau keliling. Itu kan tahunya dari mulut ke mulut. Tapi ya pas dicari (pedagang es cincau keliling) yang dimaksud tidak ada (pedagang dadakan)," kata Wiendra.
Pembuktian laboratorium, apakah es cincau merupakan media penularan hepatitis A belum dapat dibuktikan. Sampel es cincau tidak diperoleh karena pedagang es cincau yang bersangkutan sudah sulit ditemukan.
"Soal es cincau ini masih berupa dugaan. Kita kan juga harus menunggu penyelidikan faktor-faktor lainnya," kata Wiendra melanjutkan.
Advertisement