Hari Hepatitis Sedunia: Kenali Fakta Seputar Hepatitis A

Tidak seberat hepatitis B dan C, tapi hepatitis A juga perlu mendapat perawatan maksimal.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2019, 09:00 WIB
5 Fakta Hepatitis A, Penyakit yang Sedang Mewabah di Pacitan
Fakta Hepatitis A (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Hepatitis A merupakan penyakit radang hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A tidak seberat hepatitis B dan C. Selain itu, harapan hidup pasien hepatitis A juga besar.

Masa inkubasi hepatitis A berlangsung selama 30 hari. Dimulai sejak virus masuk kedalam tubuh, baru kemudian timbul gejala-gejala hepatitis.

"Dimulai dari dia masuk virus ke dalam badan, kemudian timbul gejala, itu sekitar 30 hari," jelas Sekjen Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Andri Sanityoso Sulaiman, dalam konferensi pers jelang Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh setiap 28 Juli di Gedung Kemenkes RI beberapa waktu lalu. 

Umumnya gejala hepatitis A tidak diraskan oleh sebagian orang, apalagi pada anak-anak. Gejala yang menyerupai flu biasa mengakibatkan orang tua tidak begitu memerhatikan kondisi ini.

Gejala yang kompleks justru terjadi pada orang dewasa. Hal tersebut diakibatkan perbedaan imun tubuh yang dimiliki orang dewasa dengan anak-anak.

"Jadi kalau kenanya di anak, maka secara klinis itu, sekitar 95 persen tidak menimbulkan gejala klinis. Tetapi kalau kenanya di dewasa, sekitar  90 persen akan bergejala," kata Andri. 

 

Gejala Hepatitis A

Penyakit Hepatitis (sumber: iStock)
Penyakit Hepatitis (sumber: iStock)

Umunya penderita hepatitis A mengalami mata yang berwarna kuning. Warna kotoran atau tinja tampak seperti dempul. Begitu juga dengan waraa urine yang tampak seperti teh. Disertai dengan gejala-gejala lain seperti demam,nyeri otot, penurunan pada nafsu makan, nyeri pada perut, serta mual dan muntah.

Pengobatan yang dapat dilakukan bagi penderita hepatitis A cukup sederhana. Cukup dengan olahraga, istirahat yang cukup, penuhi cairan dalam tubuh, serta nutrisi bagi tubuh dan tentunya hindari obat-obatan yang dapat menganggu kerusakan pada fungsi hati. Pastikan mendapatkan perawatan optimal dari tenaga kesehatan.

 

Penulis : Eflien Anggelien

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya