Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya pengetahuan soal laktasi dan ASI (Air Susu Ibu) saja yang harus dimiliki oleh ibu menyusui. Mereka juga harus selalu berpikir positif.
Menurut dokter spesialis anak dan konselor laktasi Fransiska Farah, kepercayaan diri ibu juga memegang peranan penting dalam menyukseskan pemberian ASI eksklusif.
Baca Juga
"Banyak ibu baru yang kerap bertanya, 'Cukupkah ASI saya? Kalau cukup, kenapa bayi saya menangis terus?'" ujar Fransiska dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Minggu (4/8/2019).
Advertisement
Selain itu, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Bintaro Jaya ini mengatakan, masalah lain yang kerap dialami ibu menyusui adalah mengenai puting payudara yang lecet sebagai proses adaptasi menyusui.
"Hal-hal ini dapat menurunkan kepercayaan diri ibu. Padahal, kuantitas dan kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan mental ibu."
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Bayi Bisa Merasakan Kondisi Sang Ibu
Karena itu, ibu menyusui harus selalu berpikir dan memiliki afirmasi yang positif. Fransiska mengatakan, dengan ini, ibu akan merasa lebih bahagia. Di situlah terpicu pelepasan hormon oksitosin yang melancarkan ASI.
"Kondisi yang tenang, rileks, dan sabar, sangat disukai bayi saat dia ingin menyusui. Jadi, inilah kunci utama menyusui. Asal tahu saja, bayi bisa merasakan hal ini, lho," kata Fransiska.
Maka dari itu, hilangkan perasaan negatif seperti khawatir dan panik ketika ibu sedang menyusui.
Jika itu dilakukan, proses pengosongan dan pengisian ASI akan berjalan dengan baik. Hal ini juga dipengaruhi oleh bayi ketika mereka melekat atau menghisap dengan baik di payudara.
Advertisement