Duduk Bersama Makan Papeda Punya Makna Eratkan Persatuan

Makna di balik duduk bersama makan papeda ternyata eratkan persatuan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Sep 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 11:00 WIB
Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo bertemu dengan para tetua adat atau Ondofolo dan masyarakat adat se-Danau Sentani di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9/2019). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Sentani Duduk bersama makan papeda ternyata punya makna mempererat persatuan. Hal tersebut terlihat dalam sebuah acara "Kebersamaan dalam se-Helai Papeda dari Pinggiran Danau Sentani untuk Persatuan dan Kedamaian Bagi Tanah Papua dan Indonesia di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9/2019), yang dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

Pada acara inti tersebut, Doni Monardo bersama seluruh Ondofolo (tetua adat), Bupati Kabupaten Jayapura melakukan prosesi adat se-Helai Papeda. Prosesi ini juga diikuti oleh seluruh masyarakat di bawah tenda yang sudah disiapkan.

Prosesi berupa duduk bersama makan papeda. Tindakan ini merupakan cerminan persatuan dan kesatuan yang sudah dilakukan turun temurun oleh warga Sentani.

"Papeda adalah tanda persatuan dan kesatuan. Dengan makan (papeda) bersama artinya semua bersatu, bahkan dari para pemimpin kampung. Kalau sudah duduk bersama makan papeda, maka tidak ada perselisihan. Hal itu yang kami pegang terus sampai sekarang," tutur Ondofolo (Tetua Adat) Demas Tokoro, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Rabu (4/9/2019).

Papeda merupakan makanan khas masyarakat Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi. Bahan baku paperda berasal dari sagu. Papeda juga cocok disajikan dengan ikan tongkol yang dibumbui dengan kunyit atau kuah kuning.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Disambut Upacara Adat

Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo dan rombongan disambut upacara adat di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9/2019). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Ketika menginjakkan Sentani, rombongan Kepala BNPB disambut hangat dengan upacara adat perkampungan Sereh Tua. Suasana sukacita di bawah langit cerah dan birunya air Danau Sentani seakan menyegarkan setelah rombongan berlayar menggunakan katamaran di Danau Sentani selama kurang lebih tiga puluh menit.

Di muka dermaga, Doni beserta rombongan diarak menuju tempat pertemuan yang telah dipadati masyarakat sekitar. Sebelum memasuki pelataran panggung utama lokasi acara, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu diberikan tanda kehormatan berupa hiasan kepala khas Cenderawasih.

Sebuah tas noken yang dianyam oleh tangan-tangan ahli, para Mama Sereh Tua juga diberikan kepada Doni.

 

Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo menyerahkan bantuan untuk warga Sentani di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9/2019). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Pada pertemuan tersebut, Doni menyerahkan beberapa bantuan bagi warga Danau Sentani di antaranya 26 perahu katamaran, 260 alat pengasap ikan, 100 ribu pohon masohi, dan dua pabrik sagu yang rencana akan dibangun di Sentani.

Bantuan-bantuan tersebut bagian dari upaya pemulihan sosial ekonomi bagi warga Sentani yang terdampak bencana banjir bandang pada 16-17 Maret 2019 lalu.

"Saat ini, kami masih berduka. Namun, kami tidak mau menangis lagi. Kami harus ucap syukur karena ada hiburan dan bantuan dari pemerintah pusat. Negara hadir di tengah masyarakat Papua. Pemerintah dan kami semua sudah berjalan pada rel yang benar," ungkap Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya