Kelak Sagu di Sentani Bukan Hanya Sekadar Bahan Baku Papeda

Sagu di Sentani nantinya akan disulap menjadi kwetiau, udon, tepung

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Sep 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 13:00 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo bertemu para tetua adat atau Ondofolo dan masyarakat adat se-Danau Sentani di Bumi Kenambai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9/2019). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Sentani - Kelak sagu di Sentani, Jayapura, Papua bukan hanya sekadar bahan baku papeda. Pernyataan berkesan tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam acara "Kebersamaan dalam se-Helai Papeda dari Pinggiran Danau Sentani untuk Persatuan dan Kedamaian Bagi Tanah Papua dan Indonesia" di Bumi Kenambai Umbai pada Selasa (3/9/2019).

Dalam kunjungan tersebut, BNPB menyerahkan beberapa bantuan bagi warga Danau Sentani sebagai upaya pemulihan sosial ekonomi bagi warga Sentani yang terdampak bencana banjir bandang pada 16-17 Maret 2019 lalu.

Salah satunya bantuan mendirikan dua pabrik sagu yang rencana akan dibangun di Sentani. Rencana pabrik sagu yang dibangun dilatarbbelakangi Papua sebagai ladang sagu terluas di dunia.

Dua unit pabrik sagu juga akan dibangun sebagai langkah awal pemanfaatan tanaman yang banyak dijumpai di Sentani. Pemanfaatan ini menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual lebih.

"Sentani penuh dengan tanaman sagu. Papua adalah kawasan dengan hutan sagu terluas di dunia. Sayang, kalau (sagu) hal itu belum dimaksimalkan," ungkap Doni, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Rabu (4/9/2019).

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Kembangkan Teknologi Baru

Doni Monardo
Kepala BNPB menyerahkan beberapa bantuan bagi warga Danau Sentani, salah satunya dua pabrik sagu yang rencana akan dibangun di Sentani pada Selasa (3/9/2019). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Untuk mendukung pemanfaatan sagu, teknologi baru akan dihadirkan. Sagu pun tidak hanya bisa dipakai untuk bahan baku papeda, tapi juga bisa dikembangkan menjadi jenis olahan lainnya.

"Olahan lainnya seperti kwetiau, udon, tepung, dan sebagainya," ujar Doni.

Oleh karena itu, Doni juga mendorong agar pemerintah daerah segera memberi lahan yang strategis sebagai calon lokasi pabrik sagu nantinya.

Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Papua, potensi sagu terbesar di Papua ada di 14 kabupaten, di antaranya Merauke 1,2 juta hektar, Asmat 900 ribu hektar, Kabupaten Jayapura 400 ribu hektar.

Ada juga ladang sagu di Timika, Mappi, Mamberamo Raya, Nabire, dan Waropen.

Data Masyarakat Sagu Indonesia menyebut, luas hutan sagu di Papua sebesar 4,7 juta hektar. Sementara itu, berdasarkan data dari Universitas Papua Manokwari, luas lahan sagu di Papua 1,2 juta hektar. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya