Liputan6.com, Jakarta Pada 1 Januari lalu, Ja'Bari Gray lahir usai 37 minggu dikandung oleh sang ibu, Priscilla Maldonado. Namun, kelainan langka membuat bayi itu lahir tanpa kulit. Beruntungnya, baru-baru ini dia mendapatkan prosedur transplantasi kulit.
Saat dilahirkan, dokter melihat bahwa bayi itu tidak bertambah berat badannya dan detak jantungnya menurun. Proses persalinan pun berlangsung secara sesar darurat.
Baca Juga
Dokter sadar bahwa ada kondisi tidak biasa pada anak itu. Dia tidak memiliki kulit, kelopak matanya tertutup, serta lengan dan kakinya tidak bisa dipisahkan dari badannya.
Advertisement
"Benar-benar dari leher ke bawah, dari depan ke belakang, tidak ada kulit dan bahkan bagian kakinya, dia tidak memiliki kulit," kata Priscilla pada ABC 13 Houston seperti dilansir dari Women's Health pada Selasa (15/10/2019).
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Dirawat dengan Tabung Pernapasan
Namun, ibu asal Houston, Texas, Amerika Serikat itu tetap percaya bahwa sang anak akan selamat.
"Jika bukan tujuannya untuk berada di sini, dia akan meninggal sejak lahir atau sebelum itu, jadi dia memang memiliki tujuan di dunia dan kita tidak pernah tahu hingga di masa depan."
Priscilla mengungkapkan bahwa hanya ada dua bayi yang lahir dengan kondisi tersebut. Keduanya pun meninggal dunia.
Dikutip dari Today, selama berbulan-bulan, bayi Ja'Bari harus dirawat dengan tabung pernapasan, obat pereda nyeri, dan berbagai perawatan lainnya. Bahkan awalnya, para dokter di San Antonio ingin menyerah dan memutuskan bantuan hidupnya.
Advertisement
Orang Termuda yang Transplantasi Kulit
Priscilla memutuskan agar putranya dipindahkan ke Texas Children's Hospital di Houston, satu-satunya tempat di mana bayi itu bisa dirawat dan diterima.
Di usianya yang masih sangat muda, Ja'Bari pun mendapatkan transplantasi kulit di rumah sakit tersebut. Ini membuatnya jadi orang termuda yang pernah mendapatkan prosedur tersebut. Selain itu, beberapa operasi juga dijalaninya untuk memperbaiki bagian tubuh lain.
"Sekarang Anda bisa menciumnya, menyentuhnya, melakukan semua itu," kata Priscilla. Selain itu, dia juga sudah bisa memakai pakaian.
Meski begitu, bayi itu masih membutuhkan operasi lain untuk lengan, tangan kanan, dan kaki kananya. Selain itu, kelopak matanya yang harus dibuka lagi dengan operasi meski sempat mendapatkan prosedur itu sebelumnya.
Dengan segala kondisi itu, Priscilla yakin bahwa anaknya bisa sembuh. Dia pun optimistis dan mempersiapkan kepulangan bayi itu di rumahnya pada akhir bulan Oktober nanti.